Mohon tunggu...
Okta Nurul Illahi
Okta Nurul Illahi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia dan Langkah Inovatif Melalui PLTS Terapung Cirata Atasi Perubahan Iklim

10 Desember 2023   17:45 Diperbarui: 10 Desember 2023   18:01 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Waduk Cirata, yang merupakan salah satu bendungan terbesar di Indonesia, menjadi tempat yang strategis untuk mengimplementasikan PLTS terapung. Dengan luas waduk yang besar, PLTS terapung memiliki potensi untuk menghasilkan daya yang signifikan tanpa memerlukan lahan yang luas di daratan. Hal ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pembangkit listrik, tetapi juga memaksimalkan pemanfaatan ruang yang ada. Hal ini menjawab tantangan ketersediaan lahan untuk penempatan panel-panel surya tersebut. Diketahui bahwa untuk penempatan panel-panel surya-nya sendiri dibutuhkan lahan yang luas dan rata, sedangkan karakterisktik geografi Indonesia beragam, dan didominasi oleh lahan yang permukaannya miring. Adapun lahan yang luas dan rata yang ada, telah dimanfaatkan untuk kebutuhan lain, yakni untuk lahan agrikultur masyarakat setempat.

Teknologi Terdepan yang Digunakan

Pembangunan PLTS terapung Cirata melibatkan penerapan teknologi terdepan dalam desain dan konstruksi. Platform apung yang digunakan dirancang agar stabil dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tingkat air waduk. Selain itu, panel surya yang digunakan memiliki efisiensi tinggi untuk memaksimalkan pengumpulan energi matahari, bahkan dalam kondisi cahaya rendah. Hal ini juga dikarenakan pemerintah Indonesia dalam hal ini BUMN (PLN Nusantara Power) telah menggandeng Perusahaan luar negri "MASDAR" asal Uni Emirat Arab.

Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab ini dimiliki oleh tiga perusahaan energi besar di UEA, yakni the Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), Mubadala Investment Company, dan Abu Dhabi National Energy Company PJSC (TAQA).

Masdar spesifik mengembangkan proyek-proyek energi bersih alias energi baru terbarukan (EBT), seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) atau geothermal, Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTB), hingga hidrogen hijau.

Masdar kini aktif beroperasi di 40 negara di dunia dan telah berinvestasi dengan nilai investasi lebih dari US$ 30 miliar di lintas 6 benua.

Jadi, berbicara soal teknologi terdepan, menggandeng Masdar merupakan manifestasi dari Kerjasama internasional dibidang pembaruan teknologi, utamanya tekonologi PLTS terapung yang ada di Waduk Citara.

Manfaat Lingkungan dan Sosial

Langkah Indonesia dalam menciptakan PLTS terapung di Waduk Cirata tidak hanya tentang penciptaan sumber energi terbarukan, tetapi juga membawa manfaat lingkungan dan sosial. PLTS terapung membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, menyelaraskan Indonesia dengan komitmen global untuk mengatasi perubahan iklim. Selain itu, proyek ini menciptakan peluang kerja dan membuka potensi pembangunan ekonomi di wilayah sekitar.

Tantangan dan Solusi

Tentu, ada tantangan yang harus dihadapi, seperti pemeliharaan dan perawatan PLTS terapung di lingkungan air. Namun, pemerintah dan pihak terkait telah merancang strategi pemeliharaan yang efektif, termasuk teknologi pemantauan jarak jauh dan tim khusus untuk pemeliharaan rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun