Pengiriman Kontingen Garuda diberbagai negara berkonflik tentunya memiliki banyak manfaat yang nyata seperti yang telah disebutkan sebelumya. Namun, selain mendapat manfaat ternyata misi tersebut juga mendapat berbagai tantangan. Tantangan yang dihadapi seperti tantangan fisik terkait kondisi alam yang berbeda. Adapun tantangan yang bisa mempengaruhi psikologis personil yakni tantangan sosial, seperti memahami tradisi dan budaya lokal, pelecehan hak asasi manusia, rentan pelecehan seksual (banyak dialami personil perempuan), dan sebagainya. (Rini, 2021)
Operasi pemeliharaan perdamaian ini mulanya memiliki peran terbatas dalam menjaga gencatan senjata dan menstabilkan kondisi di zona konflik. Namun dalam perkembangannya, tugas ini diperluas dengan mencakup tugas pelaksanaan perjanjian damai antara pihak-pihak yang berkonflik. Konflik yang dibahas tidak hanya konflik antar negara, tetapi juga konflik internal (dalam negeri negara terkait) dan perang sipil. Ditambah lagi, operasi ini juga harus menangani terorisme, radikalisme, dan penyakit menular. Antara tahun 2008 dan 2014, pasukan MPP PBB dari Indonesia menghadapi wabah virus Ebola di kawasan Afrika Barat, termasuk Kongo, Liberia, Guinea, Sierra Leone, Mali, dan Sudan. (Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, 2021)
Kontribusi Indonesia pada misi perdamaian ini tidak terbatas pada kontribusi fisik, tetapi juga pemikiran. Indonesia aktif berpartisipasi dalam berbagai pertemuan terkait peacekeeping, salah satunya inisiatif Resolusi No. 2538 Dewan Keamanan PBB tentang pemberdayaan perempuan dalam tugas peacekeeping. Pada Februari-Maret 2021, Indonesia juga berpartisipasi dalam upaya peningkatan kepemimpinan operasi penjaga perdamaian PBB, termasuk pertemuan Komite Khusus Operasi Penjaga Perdamaian (C-34) di New York.
Keikutsertaan Indonesia dalam MPP PBB telah mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari berbagai kalangan. Partisipasi aktif dan kredibilitas Indonesia menjadi salah satu alasan mengapa PBB meminta peningkatan personil Indonesia. Manfaat tidak langsung dari kontribusi ini adalah memungkinkan perwakilan Indonesia mengambil jabatan strategis dalam operasi pemeliharaan perdamaian PBB dan badan-badan PBB.
3. Kesimpulan
Pengiriman Kontingen Garuda (KONGA) sebagai pasukan perdamaian selain bermanfaat bagi negara-negara yang tengah berkonflik, tentunya memiliki manfaat terhadap Indonesia. Operasi ini merupakan salah satu wujud dari diplomasi keamanan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kapabilitas militer dan citra luar negeri Indonesia.
Dengan adanya operasi pengiriman KONGA, Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam melaksanakan salah satu amanat konstitusi yaitu dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke-IV, yaitu "melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial....".
Dengan penempatan prajurit perdamaian Indonesia di banyak negara, baik itu di negara-negara di timur tengah seperti Suriah, Lebanon, Irak, Iran, maupun negara-negara di benua Afrika seperti Kongo, Sudan, Mali, Â hal itu bisa menjalin kerjasama antara Indonesia dengan negara terkait. Di masa depan, jikalau Indonesia memerlukan bantuan pasukan dari negara-negara tersebut, maka tidaklah sulit bagi Indonesia untuk mendapatkannya. Hal ini terkait hutang budi yang telah mengikat mereka.
Dari operasi ini personil militer Indonesia yang ditugaskan juga mendapat tambahan pengetahuan dan pengalaman dibidang militer dan berkesempatan membangun jaringan kerja internasional. Dan yang terpenting tentunya dapat meningkatkan citra Indonesia di dunia Internasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H