Halo sahabat komunikasi, ini adalah tulisan ke ke-lima saya pada bulan juli dua ribu dua puluh satu, semoga senantiasa kita di berikan kesehatan sehingga bisa selalu melakukan hal yang bermanfaat bagi diri kita dan orang lain, serta saya dapat berbagi kisah menarik seputar ilmu komunikasi.
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa sehingga saya, rekan kuliah, maupun  sobat komunikasi sekalian dapat diberikan kesempatan untuk dapat membaca tulisan yang berisikan pengalaman saya selama mempelajari ilmu komunikasi, tidak bosan-bosannya saya akan selalu membagikan pengalaman menarik saya kepada sahabat komunikasi sekalian.
Seperti sebelumnya saya akan membagikan pengalaman menarik disaat mempelajari studi ilmu komunikasi. pada tulisan kali ini saya akan membagikan tentang pengalaman dan pandangan saya mengenai sisi positif dan sisi negative dari teknologi informasi dan komunikasi. Untuk teman-teman yang baru mengetahui tulisan saya, izinkan saya mengenalkan diri kepada teman-teman. Nama saya Oktamidanta saat ini saya sedang mengambil studi ilmu komunikasi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta dan mengambil fokus di Public Relations. Pada tulisan kali ini izinkan saya menuliskan pengalaman dan pandangan saya mengenai teknologi informasi dan komunikasi.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini  berkembang sangat pesat. Hampir setiap usia saat tidak asing lagi dengan internet, smartphone dan juga internet. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa bahkan lanjut usia di era yang modern ini pasti pernah berselancar di internet. Kehaidiran teknologi internet sangat dibutuhkan dan berdampak sekali bagi kehidupan manusia sekarang, dengan kondisi diberlakukannya PPKM di Indonesia dapat meningkatkan penggunaan internet. Mulai dari sekolah jarak jauh melalui Online, rapat secara Online, menggunakan layanan pesan antar makanan, dan juga menggunakan internet sebagai sarana hiburan dikala merasa bosan saat bekerja atau sekolah dari rumah.
Sejarah awal adanya teknologi informasi dan komunikasi adalah berkembangnya alat yang bernama komputer, pada awal ditemukannya komputer alat tersebut sangat tidak efisien, mengapa begitu? Karena memiliki dimensi yang sangat besar sekali namun kegunaannya belum banyak. Seiring bergantinya hari dan berkembangnya ilmu teknologi dimensi dan berat perangkat komputer tidak sama dengan awal ditemukan. Di zaman sekarang kita dapat dengan mudah membawa dan menggunakan komputer kapan saja dan di mana saja. jika kita membicarakan komputer pasti tidak akan terlepas dengan internet, di zaman yang modern ini teknologi informasi dan komunikasi sudah sangat canggih dan kita dapat memanfaatkannya dengan bijak seperti dapat menemukan teman lama yang telah lama tidak berkomunikasi, digunakan sebagai sarana menggalang donasi, menyebarkan berita yang bermanfaat secara cepat dan efisien.
Namun terdapat juga manfaat yang tidak menguntungkan juga dan bahkan dapat merugikan orang lain. Selain komputer terdapat juga sebuah ponsel pintar yang lebih ringkas dalam melakukan segala hal yang berbau teknologi. Dengan menggunakan ponsel pintar kita bisa mengakses internet, mendengarkan musik, bermain game, dan bahkan menggunakannya untuk mengetahui seluruh informasi di seluruh penjuru dunia tanpa Batasan ruang dan waktu.
Seiring dengan berjalannya PPKM di Indonesia tingkat penggunaan ponsel pintar dipastikan akan meningkat seperti mengakses Youtube, twitter, linkdin, Instagram facebook beberapa adalah sarana hiburan yang membuat kita terpaku menatap layar smartphone sampai berjam-jam. Saking lamanya membuat kita menjadi bermalas-malasan dan menunda kegiatan yang akan kita kerjakan. Terdapat juga fenomena tersebut yang terjadi pada keluarga saya.
Berawal di saat kakak saya yang sudah berkeluarga dan memiliki dua anak cowok pergi berkunjung ke rumah nenek saya di sebuah desa. Pada saat moment Bahagia itu saya sangat antusias sekali untuk bertemu dengan keponakan saya yang saat itu usianya masih balita. Sembari keponakan saya istirahat di ruang tamu saya memandanginya sedang asiknya bermain smarthphone yang di pinjami oleh orangtuanya di sana saya melihat sedang asik mengakses TIKTOK, tak dapat dipungkiri bahwa terdapat perubahaan perilaku yang terjadi pada Sani yaitu sering sekali menirukan Gerakan-gerakan yang ia lhat dari beranda TIKTOK. Tak jarang apabila mendengarkan suara yang sedang popular di media tersebut syaraf motoriknya langsung menirukan Gerakan berdasarkan yang teringat dalam fikirannya. Sangat disayangkan sekali mengingat usia keponakanku yang masih balita dan seharusnya dapat bermain asik dengan rekan sebayanya dan berinteraksi langsung. Kita tidak bisa meninggalkan interaksi sosial karena kita adalah makhluk yang saling membutuhkan dan berkomunikasi. Dampak lainnya jika kita sering mengakses teknologi komunikasi seperti media sosial kita akan menjadi lebih acuh terhadap lingkungan sekitar, Kesehatan mental kita menjadi menurun dan juga emosional kita cenderung tidak setabil contohnya tidak dapat mengontrol emosi ketika sedang menghadapi suatu masalah.
Hal tersebut sangat  kurang baik apabila yang mengalaminya adalah seorang anak remaja atau anak balita,  semenjak diberlakukannya sekolah secara online hal ini meningkatkan frekuensi dari pengunaan smarthpohone terhadap anak-anak. Mereka dituntut untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru yang sebelumnya belum pernah mereka alami. Mulai dari menerima materi pelajaran dilakukan secara virtual, tidak adanya interaksi sosial yang menjadi cirikhas saat kita bersekolah, hal ini yang membuat saya khawatir kalau semakin lama kita tidak membuka sekolah kita akan kehilangan generasi emas anak-anak kita. Ternyata program belajar online itu sangat kurang dari sisi apapun juga dan itu bukan hanya dialami oleh Indonesia saja, tapi seluruh dunia akibat pandemi yang merajalela. Belajar online tanpa tatap muka akan menghilangkan interaksi sosial anatara anak dan gurunya, anak dan teman-temannya sehingga anak cenderung akan menjadi anak yang individualis.
Susah bergaul bahkan menjadi pemarah dan penyendiri. Mereka akan tumbuh menjadi generasi yang anti sosial yang apatis dan pesimis dan ini bahaya sekali Ketika era kompetisi global semakin kencang dan persaingan kerja bukan hanya di tingkat lokal tetapi juga di tingkat internasional. Anak-anak kita kelak akan tumbuh menjadi generasi yang gampang patah dan mudah menyerah bahkan bisa lebih parah bisa saja angka bunuh diri karena tingkat persaingan kerja nanti malu terhadap tekanan sosial akan meningkat tajam seperti yang terjadi di Jepang. Kejiwaan anak yang sekolah online selama lebih dari setahun ini makin parah karena akan muncul kekerasan dari orang tua yang bingung membagi waktu antara mencari uang dan menjaga anak dirumah. Salain itu, karena tidak berinteraksi dengan banyak orang akhirnya terjadilah eksploitasi anak perempuan oleh teman dekatnya sehingga dibeberapa daerah terjadi pernikahan dini dan kehamilan remaja. banyak sekali orang menduga bahwa selama  kita berselancar di  internet adalah gratis, namun ternyata tidak perusahaan teknologi ini dibayarkan oleh para pengiklan, kenapa pengiklan membayar perusahaan itu ? mereka membayar untuk menampilkan iklan kepada kita. Kita adalah produknya dari perusahaan teknologi. Perhatian kitalah yang menjadi produknya dan di jual kepada pengiklan.
Tanpa kita sadari bahwa saat sedang terjun didunia internet kita sedang diawasi, dilacak, dan diukur. Setiap Tindakan yang kita lakukan dipantau dan direkam dengan hati-hati. Misalnya, gambar yang kita lihat dan berapa lama kita melihatnya. Banyak orang yanng kecanduan dari penggunaan smarthphone mereka. Terdapat juga perubahan prilaku dan presepsi, mengubah cara berprilaku,cara berpikir, dan jati diri kita. Perubahaan ini perlahan dan kecil sehingga kita tidak sadar bahwa terdapat perbuahaan didalam diri kita. Saya juga membayangkan, ketidakmampuan anak bersosialisasi karena merkena terkurung selama pandemi ini akan menurunkan kemampuan akademik mereka kemendikbud bahkan sudah melakukan studi bahwa pembelajaran dikelas, ternyata jauh lebih baik daripada pembelajaran jarak jauh seperti online. Wah, kalua anak-anak yang akademiknya kurang dan tumbuh menjadi anti sosial begini, bisa-bisa kedepannya radikalisme di Indonesia akan semakin jadi.
Radikalisme itu selalu menyerang dan memengaruhi orang-orang secara wawasan sempit dan cenderung anti sosial, sehingga mereka membentuk komunitas di antara mereka sendiri untuk menaikkan rasa kebanggan diri. Karena itulah, pak Nadiem
Dan gejalanya juga ringan juga biasanya penularan kepada anak itu terjadi karena mereka beraktivitas di luar sekolah bukan Ketika tatap muka di sekolah. Hal ini sangat menyedihkan sudah satu setengah tahun lebih anak- anak kita berada di rumah dan tidak bersosialisasi dengan teman sebayanya. Hidup mereka hanya di internet dan tidak mendapatkan sentuhan keakraban yang penting dilakukan supaya mereka tidak tumbuh menjadi manusia individualis, soliter. mereka memang dapat pelajaran online namun tidak semaksimal ketika mereka bertatap muka langsung dengan gurunya ada perbedaan besar disini, peran sekolah dengan model sosialnya sulit digantikan dengan kemampuan digital sebagaimana pun besarnya karena itulah menteri Pendidikan Pak Nadiem makariem jka tidak segera membuka sekolah , maka generasi sekarang bisa di dipastikan hilang karena tidak mendapatkan Pendidikan yang semestinya kala terus berlanjut dengan metode online sekarang ini.
Indonesia akan mendapatkan dampak buruknya 10 tahun sampai 20 tahun ke depan, kita akan semakin sulit mengejar ketertinggalan dengan negara tetangga. Hal ini juga yang saya alami jujur saja semenjak di berlakukannya gawat darurat karena virus tersebut frekuensi menggunakan ponsel pintar saya untuk mengakses media sosial dan lainnya meningkat drastis. Dimulai dari awal saya terbangun saja saya sudah terbiasa membuka ponsel saya dan memeriksa notifikasi, saya dapat kabar apa hari ini? Hal ini berlanjut hingga beberapa bulan di tambah juga dengan diadakannya kuliah jarak jauh secara virtual, jujur saja saya kurang maksimal dalam menerima materi yang di berikan dosen terlebih lagi apabila di beri tugas berkelompok saya merasakan tidak ada keakraban dan interaksi sosial dengan teman saya karena kita tidak bertemu dan bercengkerama hanya mengandalkan media online saja. Merasa kesepian sudah pasti saya rasakan karena mengurung diri di dunia internet menyapa dan bertanya kabar rekan-rekan melalui dunia internet. Sangat membosankan sekali !
Penuh harapan saya untuk Kembali bisa berkumpul dan berinteraksi langsung dengan rekan-rekan kuliah saya, mungkin hanya sekedar minum kopi bareng, bercerita hal-hal yang kurang bermanfaat dari malam hingga subuh berlangsung, hidup Bersama di kosan rekan kuliah, mengerjakan tugas Bersama. Hal inilah yang saya rindukan selama ini. Jika situasi ini tidak segera berlalu mungkin sifat dan perilaku saya akan berubah drastis. Saya tidak ingin hal ini terjadi berlarut -larut maka dalam diri saya sendiri berkomitmen untuk memilih gaya hidup sehat dan mematuhi aturan yang berlaku. Mari kita gunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan bijak dan patuhi aturan-aturan Ketika berada di dunia internet.
Pendapat saya mengenai teknologi informasi dan komunikasi: kita tidak bisa meninggalkan perkembangan zaman dan teknologi  yang dimana mulai dari kita mengawali tiap-tiap hari dengan teknologi mulai dari alarm di ponsel pintar, membayar tagihan listrik, air dan internet melalui mobile banking, bahkan sampai dengan kita berolahraga kita di temani ponsel pintar kita untuk memeriksa detak jantung, melacak jarak yang di tempuh saat berolahraga lari atau sekedar mendengarkan music sambal olahgara cardio. Sangat kompleks sekali kegunaan dari teknologi ini bahkan kita sudah di berikan pilihan untuk melakukan pembayaran tanpa uang fisik cukup dengan tap-tap pembayaran selesai hal ini sering di sebut cashless atau lebih sedikit membawa uang fisik cukup memanfaatkan metode pembayaran digital yang di sediakan berbagai platform seperti Gopay, Ovo atau QRIS yang di sediakan oleh pemerintah Indonesia. banyak sekali manfaat positif  yang bisa kita ambil. Seolah-olah hidup kita sekarang serba praktis, kita harus memanfaatkannya secara baik dan bijak agar teknologi yang canggih ini dapat bermanfaat untuk orang banyak. Jika membicarakan keuntungan maka tidak akan terlepas dari hal kerugian.
Iyaa.. teknologi secanggih ini pasti memiliki dua dampak yang akan terjadi pada penggunaannya mulai dari dampak yang kurang baik bagi penguna nya makan dari itu pintar-pintarnya kita memilah hal- hal yang bermanfaat serta meninggalkan hal yang kurang bermanfaat. Bijak lah kita menjadi manusia di saat terjun di dunia internet karena semua kelakuan, apa yang kita akses akan di rekam oleh sistem. Maka dari itu manfaatkan sebaik mungkin dan tidak boleh ceroboh. Jika kita sedikit saja melakukan kesalahan maka dampaknya akan sangat besar sekali, bahkan merugikan sekali bagi kita, keluarga dan orang di sekitar kita. Perbanyak literasi dari buku, majalah atau artikel di internet sehingga kita memiliki banyak sumber informasi yang dapat kita gunakan untuk menyaring mana saja informasi yang tidak benar atau benar. Perlu juga kita cek kebenaran berita yang kita baca di saat berselancar di internet dan jangan sekali-sekali untuk membagikan berita yang kurang benar kepada keluarga atau orang-orang di sekitar kita. Dan jangan lupa gunakanlah akal sehat, karena dengan akal sehatlah bangsa kita akan selamat.
Sekian tulisan dan pemikiran saya pribadi yang dapat saya bagikan kepada sahabat komunikasi sekalian, saya ucapkan terima kasih kepada sahabat komunikasi yang sudah mengikuti tulisan saya dari awal saya belajar menulis. Semoga saya dapatkan hal baru tentang ilmu komunikasi dan saya dapat membagikannya kepada sahabat komunikasi sekalian.
Salam hangat,
Oktamidanta Hidayatur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H