Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berjibaku dengan Hati

15 Oktober 2022   21:30 Diperbarui: 15 Oktober 2022   21:38 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan ini gelap bukan tak tau arah
hanya tak bisa melihat arah
Legam mencekam tak menemukan ruah
Tersembunyi dalam hitam yang serakah

Ku berjalan perlahan menembus cekam
Mencari cahaya yang sedari tadi bungkam
Merangkak tertatih menyibak perih
Menemukan sumber kasih Sang Pengasih

Tak kuasa ku melangkah dalam kelam
Tersimpuh ku tercekam dalam diam
Memohon petunjuk dari secercah kalam
Memberi arah bangkit dari jurang yang curam

Baca juga: Jejak Hati

Samar kulihat setitik cahaya
Memberi petunjuk menumbuhkan upaya
Membawa secercah harapan yang hampir sirna
Melampaui batas diri yang belum terbina

Ku ikuti titik itu perlahan-lahan
Menjejakkan langkah tegas namun perlahan
Menghalau segala gelap yang menghadang
Meskipun mata ini tak terpejam tapi tak bisa memandang

Kugenggam segala yang dapat diraih
Berjibaku dengan pilihan yang molah malih
Menggantikan janji Tuhan dengan dalih
Fana ini seringkali mengambil alih

Terlena akan gelap yang nikmat
Mencekam legam dengan angan yang laknat
Membohongi diri akan adanya akhirat
Merasai fana yang sangat nikmat memikat

Memilih hitam sedikit abu-abu
Merasai setiap cumbu rayu yang syahdu
Menggebu mengajar fana Mu
Terlena melupakan petunjuk Mu

Rasa aman akan dunia Mu
Sedikit lupa akan akhirat Mu
Menggenggam erat rayu
Yang terkadang tidak sesuai rambu

Setitik cahaya itu kian membesar
Memberi arah tujuan hidup yang mendasar
Mengikuti petunjuk jelas tak akan kesasar
Terlena akan fana membuatku berputar

Maafkan hati ini
Yang sedari tadi berputar tanpa henti
Tetap ingat jalan kembali
Agar tidak tersesat dalam buai ilusi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun