Jalan ini gelap bukan tak tau arah
hanya tak bisa melihat arah
Legam mencekam tak menemukan ruah
Tersembunyi dalam hitam yang serakah
Ku berjalan perlahan menembus cekam
Mencari cahaya yang sedari tadi bungkam
Merangkak tertatih menyibak perih
Menemukan sumber kasih Sang Pengasih
Tak kuasa ku melangkah dalam kelam
Tersimpuh ku tercekam dalam diam
Memohon petunjuk dari secercah kalam
Memberi arah bangkit dari jurang yang curam
Samar kulihat setitik cahaya
Memberi petunjuk menumbuhkan upaya
Membawa secercah harapan yang hampir sirna
Melampaui batas diri yang belum terbina
Ku ikuti titik itu perlahan-lahan
Menjejakkan langkah tegas namun perlahan
Menghalau segala gelap yang menghadang
Meskipun mata ini tak terpejam tapi tak bisa memandang
Kugenggam segala yang dapat diraih
Berjibaku dengan pilihan yang molah malih
Menggantikan janji Tuhan dengan dalih
Fana ini seringkali mengambil alih
Terlena akan gelap yang nikmat
Mencekam legam dengan angan yang laknat
Membohongi diri akan adanya akhirat
Merasai fana yang sangat nikmat memikat
Memilih hitam sedikit abu-abu
Merasai setiap cumbu rayu yang syahdu
Menggebu mengajar fana Mu
Terlena melupakan petunjuk Mu
Rasa aman akan dunia Mu
Sedikit lupa akan akhirat Mu
Menggenggam erat rayu
Yang terkadang tidak sesuai rambu
Setitik cahaya itu kian membesar
Memberi arah tujuan hidup yang mendasar
Mengikuti petunjuk jelas tak akan kesasar
Terlena akan fana membuatku berputar
Maafkan hati ini
Yang sedari tadi berputar tanpa henti
Tetap ingat jalan kembali
Agar tidak tersesat dalam buai ilusi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H