Mohon tunggu...
Okta Chandra RK
Okta Chandra RK Mohon Tunggu... Guru - Pengisi Materi di Belajar Bareng Okta Channel

Suka matematika, sekaligus mengajar matematika. Saya juga mengelola blog mathclinic.my.id dan juga channel youtube belajar bareng okta yang berisi seputar matematika. Saya juga sedang mengembangkan blog ladangilmu.my.id

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

AKM dan Beban Hati Siswa

21 September 2022   11:57 Diperbarui: 21 September 2022   12:10 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Okta Chandra RK

 Akm dan beban hati siswa


Sejatinya AKM menimbulkan tanya 

Baca juga: Jejak Hati

Dan tak disangka menghasilkan rasa

Rasa yang tak mampu bersuara

Hanya bisa menerima


Baca juga: Aku Orang Baru

AKM kini tak lagi sama dengan UNBK

Terkadang memunculkan rasa tak suka

Terutama di hati siswa

Meski tak terucapkan oleh kata


Tak semua siswa terlibat

Memunculkan kesenjangan yang tersirat

Tak bersuara namun terlihat

Ada rasa enggan di hati yang tersemat


Kok tidak semua mengikuti 

Yang lain libur aku malah diuji

Yang lain tidur menikmati hari

Sedang aku berjuang, hanya disemangati


Aku istirahat dan tak terlibat

Padahal aku juga bagian dari amanat

Yang juga warga sekolah yang taat

Kok terkesan aku tak terlihat


Ada juga yang bahagia

Syukurlah aku tidak disana

Karena aku tak bisa

Aku hanya bisa senang menerima


Yang terlibat sudah diputuskan

Bukan wewenang sekolah menentukan

Namun tetap menimbulkan kesenjangan

Mudah-mudahan bisa berjalan sesuai tujuan


Kritik pedas muncul di diri

Menggaungi pikiran yang tak berani

Semua hanya disimpan sendiri

Kita hanya bisa mengikuti kebijakan ini


Mudah-mudahan bisa segera di evaluasi

Menghasilkan ritme yang sinergi

Yang bisa menghilangkan kesenjangan hati

Agar amanah pendidikan bisa terpenuhi


AKM cermin proses pembelajaran

Dimana sample acak yang dijadikan acuan

Sejatinya sebagian kecil tak bisa mewakili tujuan

Tak bisa dijadikan acuan penilaian proses pembelajaran


Cermin sekolah tampak disini

Mengahantui diri dengan penilaian yang tidak proporsi

Kita hanya bisa mengikuti

Meskipun kadang tak sesuai nurani


AKM dan beban hati siswa

Yang sejatinya memunculkan dilema

Namun apalah daya kita tak kuasa

Hanya bisa menerima sekuat tenaga


Cuitan kecil dari pemerhati

bukan kebenaran yang hakiki

Jika ada kesalahan Monggo di koreksi

Agar ditemui solusi yang sejati


Okta Chandra RK

Sidoarjo, 21 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun