Mohon tunggu...
Okky Fajar Tri Maryana
Okky Fajar Tri Maryana Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik di Program Studi Fisika Institut Teknologi Sumatera

Pendidik di Program Studi Fisika Institut Teknologi Sumatera

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tragedi Pesawat Challenger

27 Januari 2018   14:08 Diperbarui: 27 Januari 2018   14:23 1215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama hampir enam bulan, tim Komisi Penyelidikan Rogers berhasil melaporkan hasil temuan mereka kepada Presiden. Mereka menuliskannya dalam sebuah laporan penting berisi sepuluh rekomendasi. Ada cerita yang menarik tentang laporan tersebut sebelum di publikasikan ke masyarakat oleh Presiden di gedung putih. Cerita ini didapat dari catatan khusus Feynman setelah publik mengetahui segala informasi penting yang ada sebelum kecelakaan terjadi. Saat itu para anggota komisi yang di dalamnya ada Neils Amstrong (manusia bulan kita), Sally Ride (pilot perempuan penjelajah pertama) dan tentunya pemenang Nobel Fisika Feynman sedang mengadakan pertemuan akhir mereka secara resmi.

Mencari apa yang salah dengan pesawat itu adalah satu hal. Hal berikutnya adalah pencarian permasalahan di organisasi NASA dan lainnya. Feynman berpikir, dan tentunya para anggota komisi lainnya bahwa pasti akan ada persoalan seperti, "Haruskah kita lanjutkan sistem ulak-alik ini, atau lebih baik bagaimana?" yang perlu dicari jawabannya. Dan kemudian permasalahan yang lebih besar: "Apa yang sebenarnya kita inginkan?" "Apa seharusnya yang menjadi tujuan jangka panjang kita di angkasa?" Komisi yang tadinya semula hanya ditugaskan untuk mencari sebab-sebab ledakan tersebut merasa akan beralih tugas dalam memutuskan kebijakan nasional! Maka lahirlah sepuluh rekomendasi mereka.

Sebelum lahir rekomendasi kesepuluh, ada sembilan rekomendasi yang telah selesai dibuat. Sembilan rekomendasi tersebut disetujui oleh semua pihak dan kemudian dipegang salinannya oleh Tuan Rogers sebagai ketua. "Saya pikir, kita seharusnya membuat rekomendasi kesepuluh. Semua hal dalam laporan kita isinya negatif melulu. Jadi, saya rasa sebaiknya butuh sesuatu yang positif di akhir rekomendasi untuk mengimbanginya." Ujar Rogers. Dan keseruan pun dimulai.*

Rogers pun menunjukkan selembar kertas. Di dalam kertas itu tertulis,

Komisi sangat merekomendasikan bahwa NASA tetap menerima dukungan dari pihak pemerintah dan Negara. Lembaga ini merupakan kekayaan negara dan memainkan peran yang sangat penting dalam eksplorasi dan pengembangan ruang angkasa. Lembaga ini juga merupakan simbol harga diri bangsa dan kepemimpinan di bidang teknologi. Komisi memuji keberhasilan yang spektakuler yang sudah dicapai NASA dan menunggu keberhasilan impresif yang lain yang akan dicapai. Temuan-temuan dan rekomendasi-rekomendasi yang dihadirkan dalam laporan ini dimaksudkan sebagai kontribusi untuk kesuksesan NASA di masa depan yang diharapkan dan dibutuhkan negara untuk menyongsong abad ke-21.

Yang paling keras menentang isi rekomendasi ini adalah Feynman.

"Lucu, bahwa satu-satunya bagian dari laporan itu yang benar-benar seimbang adalah laporanku sendiri. Aku berbicara hal-hal negatif tentang mesin, dan hal-hal positif tentang avonik. Dan aku harus berjuang untuk mendapat tempat dalam laporan (utama), meski 'cuma' (ditaruh) di apendiks!" keluh Feynman. 

Karena kenyataannya hasil temuan-temuan penting dan riset ilmiah selama menjadi komisi penyelidik yang dituangkan dalam sebuah laporan oleh Feynman hanya masuk sebagai apendiks di laporan utama yang akan diberikan kepada Presiden.

Puncaknya ketika Feynman mengirimkan telegram kepara Rogers

"TOLONG HAPUS TANDA TANGAN SAYA DARI LAPORAN KECUALI JIKA DUA HAL DILAKUKAN:

TIDAK ADA REKOMENDASI KESEPULUH, DAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun