Mohon tunggu...
okky dzunnun
okky dzunnun Mohon Tunggu... Administrasi - Hanya sebatas menjalani

Pencari cahaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Kata "Mengapa"

20 September 2019   01:12 Diperbarui: 20 September 2019   01:19 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sosokmu

Yang masih selalu terbesit di lalu lintas pikiranku

Diantara gugus elektron kau menampak

Di jalanan otakku kau berlarian liar

Matamu,bunga tabebuya yang mekar berwarna di kemarau yang kering

Bibirmu,bunga krisan merah yang lembut

Alismu,anggrek hitam yang menempel pada kayu mahoni

Senyummu,bunga edelweis yang abadi

Masih tertinggal di udara,harummu,bunga wisteria yang menggoda

Tingkah lincahmu,bunga dandelion yang tertiup angin di pantai berpasir

Tubuhmu,bunga pinus yang masih kuncup di dini hari

Sosokmu,serupa kebun bunga indah yang mempesona

Sayangnya,ku tak bisa masuk ke dalamnya

Tak boleh melepas penat dengan terbaring di rumput hijaunya

Lantas,untuk apa Tuhan menunjukkan manifestasi indah Nya ini padaku?

Mengapa Dia tumbuhkan benih mawar di hati,jika dia hanyalah fatamorgana bagiku?

Mengapa...?untuk apa...?

"Hey,anak muda,"bentak seekor lebah di depanku

Sadarlah!kau takkan pernah mampu mencerna matrix rumit kehidupan yang diprogram Nya

Hidup itu tidak linear

Namun penuh lipatan-lipatan misteri semesta

Kau hanya bisa berpasrah dan mengakui ke-maha-an Nya tanpa harus mempertanyakan "mengapa"

Jombang,20 september 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun