Mohon tunggu...
Oki Dwi Fambudi
Oki Dwi Fambudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik elektromedis Poltekkes Jakarta II

Saya adalah Mahasiswa Jurusan Teknik elektromedis Poltekkes Jakarta II

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menuju Menjadi Sukses di Usia Muda Sebagai Seorang Profesional di Lingkungan Elektromedis

31 Oktober 2024   14:41 Diperbarui: 31 Oktober 2024   14:53 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Etika Profesi dalam Elektromedis
Etika profesi merupakan seperangkat prinsip moral yang menjadi panduan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab di tempat kerja. Dalam bidang elektromedis, etika profesi mencakup tanggung jawab untuk memastikan keselamatan pasien, kerahasiaan informasi, integritas dalam bekerja, dan menghormati hak-hak pasien serta rekan kerja. Seorang elektromedis yang memiliki etika profesi akan selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien, menjaga kerahasiaan informasi, dan bekerja dengan penuh integritas. Hal ini tidak hanya membuat pekerjaan lebih mulia tetapi juga menambah kepercayaan masyarakat terhadap profesi ini. Etika profesi juga menuntut seorang elektromedis untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilannya. Mengingat perkembangan teknologi yang sangat cepat, seorang profesional harus selalu siap belajar agar tetap relevan dan kompeten. Hal ini mencerminkan sikap tanggung jawab dan komitmen terhadap profesinya.

B. Profesional dalam elektromedis
Sebagai seorang profesional di bidang elektromedis, peran utama adalah menjaga peralatan kesehatan berfungsi dengan baik dan aman. Tanggung jawab besar ini berkaitan langsung dengan keselamatan pasien. Ini adalah profesi yang menantang namun penuh arti, di mana tidak cukup hanya mengandalkan pengetahuan teknis. Diperlukan semangat untuk terus belajar, kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, serta tekad untuk berkembang secara pribadi.

C. Profesionalisme dalam Elektromedis
Profesionalisme dalam elektromedis berarti menjalankan pekerjaan dengan kualitas terbaik, bertanggung jawab, serta memiliki sikap yang pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Seorang elektromedis profesional tidak hanya ditandai oleh pengetahuan teknisnya tetapi juga oleh bagaimana ia menghadapi masalah, berkomunikasi dengan tim medis, serta memberikan solusi yang efektif dan efisien. Selain itu, sikap profesional juga mencakup kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan, beradaptasi dengan berbagai situasi, dan mempertahankan standar kerja yang tinggi. Profesionalisme ini akan membawa seseorang pada kesempatan yang lebih besar untuk berkembang dalam karirnya karena memberikan kesan yang baik kepada atasan dan rekan kerja.

D. Menuju Kesuksesan Lewat Ciri Pribadi Berkembang
Kunci utama untuk sukses dalam elektromedis adalah karakter yang kuat. Berikut adalah ciri yang harus di kembangkan:

Sikap mental positif, tanggung jawab, obyektif, kendali diri, ketegasan, dan tenggang rasa adalah serangkaian sikap yang sangat esensial untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis, sekaligus membentuk individu yang profesional. Seseorang dengan sikap mental positif akan senantiasa memandang setiap situasi dengan optimisme dan percaya bahwa setiap masalah memiliki solusi, yang membuat mereka tetap termotivasi dalam menghadapi berbagai tantangan. Mentalitas ini sangat berpengaruh pada ketekunan, sebab individu yang berpikiran positif tidak mudah menyerah dan terus gigih mencari jalan keluar saat menghadapi rintangan. Dalam pekerjaan, mental positif juga membantu menjaga konsistensi kinerja, karena seseorang tetap bersemangat bahkan dalam situasi yang penuh tekanan.

Selain itu, sikap tanggung jawab menjadi cerminan kedewasaan dan integritas dalam menerima tugas dan menyelesaikannya dengan baik. Seseorang yang bertanggung jawab selalu memastikan pekerjaannya selesai sesuai standar dan tepat waktu, tanpa menyalahkan orang lain jika terjadi hambatan. Sikap ini menjadikan individu sebagai rekan yang dapat diandalkan dan membuatnya dipercaya dalam menangani berbagai tugas penting. Kemudian, sikap obyektif membantu seseorang berpikir rasional, tanpa dipengaruhi emosi atau preferensi pribadi, sehingga keputusan yang diambil didasarkan pada fakta yang logis dan data yang sahih. Obyektivitas ini sangat krusial dalam pekerjaan, terutama dalam memastikan solusi atau keputusan yang diambil tepat dan tidak memihak, menjaga profesionalisme dalam segala situasi.

Kemampuan mengendalikan diri juga menjadi aspek penting untuk menjaga hubungan profesional yang baik. Kendali diri membuat seseorang mampu mengelola emosi dan menghindari reaksi impulsif, terutama dalam situasi stres atau konflik, yang sering kali muncul di dunia kerja. Sikap ini membantu individu tetap tenang dan berfokus pada penyelesaian masalah ketimbang terjebak dalam emosi negatif. Kendali diri juga menjadi bukti kedewasaan dan profesionalisme dalam bersikap. Selanjutnya, sikap tegas mencerminkan kemampuan untuk membuat keputusan dengan cepat dan percaya diri. Orang yang tegas mampu menyampaikan pendapat serta tindakan mereka dengan jelas, dan bersedia mengambil tanggung jawab atas pilihan yang dibuat. Ketegasan ini sangat penting dalam pekerjaan karena mempermudah penyelesaian masalah dengan cepat dan efisien, serta menunjukkan kualitas kepemimpinan yang sangat dihargai dalam lingkungan profesional.

Terakhir, tenggang rasa menambah kualitas kepedulian terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, termasuk kemampuan mendengarkan serta memahami perspektif yang berbeda. Tenggang rasa sangat berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis, di mana setiap orang merasa dihargai dan dapat berkolaborasi dengan nyaman. Dalam suasana yang saling menghargai ini, anggota tim dapat bekerja sama dengan lebih efektif, menciptakan suasana yang positif, dan meningkatkan produktivitas bersama. Keterampilan ini menciptakan hubungan kerja yang kuat dan memungkinkan pencapaian tujuan bersama, serta mengembangkan kepercayaan di antara rekan kerja.

E. Kebiasaan Efektif Menuju Kesuksesan

Untuk menjadi efektif dalam profesi elektromedis, penting untuk mempelajari kebiasaan yang mendukung kesuksesan. Berikut adalah penerapan kebiassan efektif yang dapat dipelajari:

Dalam bidang elektromedis, penerapan kebiasaan efektif tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga menjamin keselamatan pasien dan keandalan layanan kesehatan. Kebiasaan pertama, menjadi proaktif, mengajarkan tenaga elektromedis untuk selalu mengambil inisiatif dan tidak menunggu sampai masalah terjadi. Seorang teknisi elektromedis yang proaktif akan melakukan pemeriksaan rutin dan pemeliharaan preventif terhadap peralatan medis. Dengan melakukan langkah-langkah pencegahan, potensi masalah dapat terdeteksi lebih awal, sehingga mencegah terjadinya kerusakan yang lebih serius dan mengurangi risiko gangguan operasional pada rumah sakit. Hal ini berkontribusi langsung pada efisiensi dan efektivitas kerja, karena peralatan tetap berfungsi dengan baik dan mendukung jalannya diagnosis serta pengobatan tanpa kendala teknis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun