Mohon tunggu...
Akrom Haz
Akrom Haz Mohon Tunggu... Penulis - Penunggu Waktu

Mencintai hidup dengan segala kenikmatannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

AI Jadi Ancaman Pekerjaan? Jelilah Pilih Jurusan di Perguruan Tinggi

18 Juli 2024   12:15 Diperbarui: 18 Juli 2024   12:18 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba saja, telepon seluler saya bunyi. Sebuah pesan dari saudara, tentang keresahannya dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Maklum, saudara saya baru saja lulus sekolah menengah kejuruan (SMK).

Singkatnya, di ujung perpesanan via aplikasi WhatsApp (WA) itu, muncul kegelisahan apakah nanti jurusan yang diambil, akan menghindarkan dirinya dari pekerjaan yang bisa dilakukan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI)?  

Beberapa waktu belakangan AI perlahan namun pasti menggerus berbagai pekerjaan yang dilakukan manusia. Bahkan, tak dapat dipungkiri, ancaman itu benar-benar nyata.

Bagaimana tidak, pekerjaan yang semula susah-payah dilakukan manusia, kini secara mudah dan singkat bisa dilakukan AI. Ada beberapa pekerjaan yang kini telah dikerjakan AI di sejumlah perusahaan.

BBC menulis dalam artikelnya jenis pekerjaan yang tidak akan diambil alih AI dalam waktu dekat, menyebut, bank Goldman Sachs pada Maret 2023 memperkirakan bahwa AI yang mampu menghasilkan konten dapat melakukan seperempat dari semua pekerjaan yang saat ini dilakukan oleh manusia.

Kemampuan manusia sekarang pun, mau tidak mau, harus mampu bersaing dengan AI. Ada sejumlah pekerjaan yang kini telah digerus-atau bisa dikatakan terancam AI. Sebut saja : resepsionis, sales, layanan ritel, sopir taksi dan truk, penerjemah, customer service, kurir paket, asisten bedah dan lainnya.

Maka bagi generasi muda yang baru saja lulus SMA, harus jeli memilih jurusan bila kelak memilih meneruskan pendidikan di perguruan tinggi. Setidaknya itu menjadi pertimbangan matang sebelum menentukan pilihan di fakultas mana yang diambil.

Ini bukan membuat kalian khawatir tapi sekali lagi, untuk menjadi pertimbangan biar lebih matang dan menjawab kebutuhan tenaga kerja di masa yang akan datang. Sebab, tak dapat dipungkiri muara dari berpendidikan tinggi, di antaranya adalah agar bisa mendapatkan pekerjaan atau mempunyai peluang yang lebih besar diterima.

AI kreasi penulis 
AI kreasi penulis 
Dilansir dari sejumlah media massa, ada beberapa daftar jurusan kuliah di bidang AI yang bisa jadi referensi. Sebut saja S1 Informatika, S1 Sains Data, S1 Rekayasa Perangkat Lunak, Teknologi Informasi, dan Sistem Informasi.

Jadi, silakan saja berburu perguruan tinggi yang memiliki jurusan tersebut. Biar peluang kalian untuk bekerja di masa depan tak terancam AI. Minimal, dengan jurusan tersebut, Anda bisa bekerja dengan mengikuti perkembangan zaman.

Di artikel BBC di judul yang sama juga menyinggung, Martin Ford, penulis buku Rule of the Robots: How Artificial Intelligence Will Transform Everything, menyatakan, masih ada pekerjaan yang belum bisa dilaksanana AI. Tentu itu tugas yang memang membutuhkan kualitas khas yang dilakukan manusia. Ingat, kualitas khas manusia. Macam, kecerdasan emosional dan pemikiran yang tidak pada umumnya.

Ford mengatakan, pekerjaan yang masih belum bisa dilakukan AI seperti halnya membuat strategi bisnis baru, strategi hukum atau yang berhubungan strategi atau inovasi manusia. Ada juga, pekerjaan yang bisa dilakukan AI tapi AI tidak bisa melakukanya secara detail. Seperti konsultan bisnis, hingga jurnalis investigasi yang memang butuh kedalaman berpikir dan cerdas.

Sehingga yang bisa kita lakukan adalah, tetaplah bekerja di lingkungan yang dinamis dan mengikuti perkembangan teknologi, tapi tetap melakukan tugas-tugas yang tidak mampu diprediksi atau mengunggulkan kreativitas. Tujuannya, ya mengurangi ancaman AI.

Mari terus berubah menyesuaikan kemajuan zaman, namun jangan hilangkan sisi kemanusiaan atau sisi kreativitas kalian sebagai manusia cerdas di akhir zaman. Biar kita tidak tergerus AI. Cukup AI, membantu kita tapi jangan mengandalkannya sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun