Mohon tunggu...
Oka Gualbertus
Oka Gualbertus Mohon Tunggu... -

Seorang pemula di dunia media. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.Giat menulis di kompasiana. Beberapa featurenya pernah dimuat di majalah Warta Flobamora. Penyuka dunia fotografi human interest. Akun medsosnya (http://www.facebook.com/OkaGualbertus, http://www.twitter.com/OkaGualbertus, dan http://www.instagram.com/okka_gualbertus)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tempo.co Boleh Jadi Rujukan Media-media Online

8 Oktober 2017   20:02 Diperbarui: 8 Oktober 2017   21:39 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, adalah kecepatan. Seperti media-media online pada umumnya kecepatan Tempo.co dalam menyajikan berbagai bentuk informasi baik sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya pun tidak kalah lambat. Ini berarti spirit dari kerja jurnalisme online dalam hal kecepatan tidak disepelehkan oleh pihak Tempo.co. 

Bukan saja karena Tempo.co adalah salah satu "sesepuh" media-media online di Indonesia yang sudah berpengalaman menekuni kerja jurnalistk berbasis internet tetapi juga karena merebut perhatian (attention) khalayak untuk memilih media bersangkutan menjadi ladang informasi bukanlah perkara mudah. Dan aspek kecepatan adalah salah satu indikator untuk mendukung itu. Namun kecepatan ini tidak dengan serta-merta menurunkan kualitas dan kredibilitas media Tempo.co. Kita lihat saja ketika membaca berita-berita yang mereka sajikan kesalahan teknis seperti tipografi hampir tidak ditemukan.

Kedua, adalah keringkasan dalam menyajikan informasi-informasi. Ini berangkat dari pola konsumsi masyarakat terhadap informasi yang saat ini semakin cepat, singkat, dan lekas selesai. Dan Tempo.co yang telah menginisasi diri sebagai salah satu media online terkemuka di tanah air telah menerapkan prinsip ini. Keringkasan ini juga bisa kita lihat dari jumlah kata dari sebuah berita Tempo.co. yang jarang sekali melebihi 1000 kata. 

Coba anda baca berita di Tempo.co hari ini. Ketika membaca berita dengan jumlah kata di bawah 1000 pun kita sudah menemukan inti dari apa yang disampaikan atau diberitakan. Namun keringkasan ini pun kemudian tidak melenyapkan pakem jurnalisme lama kita yang dijaga dan dipertahankan dari dulu. Teknik penulisan yang baik, efisien, terverifikasi kebenarannya, serta sesuai dengan "jurus" piramida terbalik tetap dipertahankan media ini. Unsur-unsur berita yang harus menjawab pertanyaan 5W+1H tidak disepelehkan atas nama mengejar keringkasan.

Ketiga, penyesuaian diri dengan teknologi. Aspek ini oleh Engelbertus Wendratama dalam bukunya "Jurnalisme Online" menyebutkannya sebagai alat-alat multimedia. Bentuk nyata dari alat-alat multimedia adalah teks,foto, slideshow,video, timeline,infografik, peta, animasi, tautan, dan Google Autodraw (Wendratama, 2017: 77). Dan sudah tampak jelas bahwa alat-alat multimedia ini dimanfaatkan dengan efisien oleh Tempo.co untuk mendukung kerja jurnalistiknya. Dengan bantuan alat-alat tersebut sebagai pembaca atau audience kita mendapatkan informasi yang lengkap dan memadai. 

Tidak hanya monoton berupa teks tetapi juga gambar bergerak yang membuat kita semakin betah untuk mencari informasi di media ini. Namun lebih dari itu informasi-informasi pendukung lain yang ditawarkan atau disajikan oleh Tempo.co lewat video, tautan dan lain lain tetap berfokus pada berita utama yang disampaikan. Bukan seperti media abal-abalan yang kadang kala menyajikan video atau tautan yang tidak berhubungan dengan berita utama demi mengejar "klik" pengunjung.

Keempat, keinteraktifan dari Tempo.co. Aspek ini telah sedikit disinggung pada uraian-uraian sebelumnya. Adanya keinteraktifan dari media-media online pada umumnya atau Tempo.co khususnya letak dari respon pembaca yang dapat dilakukan dengan segera setelah membaca berita dari sebuah media online. Secara jelas dapat kita temukan dengan adanya kolom komentar. Selain itu adanya kemungkinan untuk menyebarkan berita-berita yang telah kita baca kepada pihak lain pun semakin dimudahkan. Ini dapat kita temukan dari adanya shareuntuk media-media sosial yang kita miliki. Di sinilah keinteraktifan media-media online salah satunya Tempo.co menjadi semakin menarik.

Keempat, etika. Tempo.co boleh dibilang sudah menjalankan etika jurnalisme online yang diharapkan atau diidealkan. Hal ini terbaca dari faktualitas berita yang ia sajikan bukanlah berita hoax.Prinsip adil memalui cover both sidetidak dikesampingkan oleh Tempo.co. Selain itu sebagai pembaca kita tidak merasakan gangguan yang cukup serius ketika mengakses berita dari Tempo.co sebab tayangan iklan-iklan yang seringkali menjadi keluhan pembaca tidak banyak dimuat di Tempo.co.

Terhadap empat tolak ukur yang dipakai untuk melihat bagaimana Tempo.co bekerja maka kesimpulan yang boleh kita kemukakan adalah bahwa Tempo.co sebagai salah satu media online "senior" di Indonesia dapat menjadi contoh bagi media-media online lainnya. Mengapa? 

Karena prinsip-prinsip dasar yang harus dipegang oleh media-media online yang menyatakan diri menjalankan kerja jurnalisme dapat kita baca dengan jelas dari sepak terjang Tempo.co. Apa yang diharapkan oleh publik bagi media-media-media online agar berkualitas dan terpercaya serta menghormati etika jurnalisme telah diterapkan dengan cukup baik oleh Tempo.co. Dengan demikian klaim-klaim yang mencederai media online sebagai media abal-abalan dapat diminimalisir. Mau jadi media online ideal? Tempo.co boleh dicontohi.

Sumber Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun