Dua danau yang berdekatan itu adalah Tiwu Nuwa Muri Koo Fai dan Tiwu Ata Polo.Â
Dari keterangan yang terpampang di papan informasi, ternyata Tiwu Nuwa Muri Koo Fai diyakini masyarakat setempat sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang muda yang sudah meninggal.Â
Sedangkan Tiwu Ata Polo merupakann tempat berkumpulnya jiwa orang-orang yang selama hidupnya melakukan kejahatan.
Dari dua kawah danau itu, kami mulai berjalan lagi beberapa ratus meter untuk bisa sampai ke kawah dari danau yang ketiga, yaitu Tiwu Ata Mbupu.Â
Danau ini letaknya agak terpisah dari kedua yang lain. Tetapi tetap juga dikelilingi dengan dinding yang curam, karena itu pengunjung juga masih harus tetap berhati-hati.Â
Danau ketiga ini diyakini oleh penduduk setempat sebagai tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang-orang tua yang sudah meninggal.
Ketiga danau ini bisa dilihat sekaligus dari puncak Kelimutu yang dirancang sedemikian rupa dengan diberi pagar pembatas yang memberi rasa aman kepada para pengunjung.Â
Untuk menuju puncak Kelimutu, perjalanan mananjak dilakukan dengan menapaki tangga.
Kurang lebih pukul 11.30 kami telah kembali ke gerbang utama tempat kenderaan-kenderaan kami diparkir.Â
Perut yang sudah lapar membuat kami segera menuju ke pantai Koka untuk makan siang. Pantai Koka merupakan sebuah pantai eksotis pelengkap perjalan tamasya ke danau Kelimutu.
Setelah menikmati makan siang, kami masih melepaskan penat dengan berendam air laut di pantai indah ini. Pukul 15.00 Wita, kami keluar dari Koka menuju ke Maumere.Â