Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mobilisasi Artis Jadi Caleg, Semoga Tidak Hanya Menjadi Tempat Sampah di Senayan

1 Maret 2024   09:10 Diperbarui: 5 Maret 2024   09:12 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini disebabkan karena pengalaman di dunia keartisan mereka tidak cukup menyiapkan mereka untuk terjun ke dunia politik.

Apalagi pemahaman mereka soal politik dan public policy sangat terbatas. 

Dengan kata lain dunia keartisan mereka tidak menyiapkan mereka untuk memiliki kemampuan yang cukup dalam merumuskan kebijakan-kebijakan publik yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

Memang tidak dipungkiri ada artis-artis yang mengolah insting politik mereka di dalam sekolah-sekolah partai. Tetapi ada juga yang muncul secara instan. Politisi-politisi instan inilah yang dikhawatirkan akan memberikan dampak buruk bagi usaha-usaha untuk memajukan negara dan bangsa.

Hal ini yang harus dipertanggungjawabkan oleh partai-partai politik pengusung para kandidat ini ketika mereka lolos ke Senayan.

Jadi sebenarnya bila seorang artis memilih untuk masuk parlemen, dia sudah harus selesai dengan dirinya. Sehingga ketika memilih untuk terjun ke dunia politik, ia dapat membuat suatu perubahan atau setidak-tidaknya kehadirannya dapat memberikan manfaat bagi lebih banyak warga.

Diharapkan nantinya mereka bisa memberi pembeda terutama ketika berbaur dengan para politis senior yang sudah malang-melintang di dunia perpolitikan nasional.

Sebagai warga negara Indonesia, para artis pun memiliki hak dan kewajiban yang sama yang telah diatur oleh UUD 1945.

Tetapi soal maju sebagai caleg bukan sekedar mengandalkan popularitas semata tetapi seseorang harus memiliki kemampuan dan kompetensi yang cukup. Sehingga nantinya dapat melaksanakan tugas sebagai anggota dewan dengan baik dalam membuat UU atau peraturan daerah, menyusun anggaran, dan mengawasi eksekutif dalam menjalankan amanat UU.

Akhirnya catatan untuk parpol di pemilu yang akan datang, jangan merekrut artis hanya untuk mendongkrak suara partai. Tetapi lihat keunggulan serta kompetensinya.

Sebab sebagai wakil rakyat, mereka harus menjadi penyambung suara tuan mereka yaitu rakyat. Jangan sampai mereka hanya datang, duduk, diam, dan akhir bulan semua gaji dan tunjangan masuk ke rekening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun