Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Harga Beras Kian Menanjak, Perlukah Impor Beras?

27 Februari 2024   11:55 Diperbarui: 28 Februari 2024   17:47 1053
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo saat memberikan keterangan pers usai meninjau Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Senin (11/9/2023). (KOMPAS.com/DIAN ERIKA)

Penurunan produksi akibat El Nino mengakibatkan terjadinya defisit bulan Januari dan Februari 2024 ini.

Kebutuhan nasional untuk beras setiap tahun adalah 35.200 metrik ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi nasional per bulan saja 2,5 juta ton. Bisa dibayangkan apabila terjadi gagal panen yang disebabkan cuaca yang tidak menentu.

Untuk mengatasi dampak El nino tahun lalu, pemerintah telah melakukan percepatan tanam di beberapa daerah yang sudah memiliki persediaan air sejak Oktober 2023 lalu.

Foto: Presiden Jokowi sedang meninjau persediaan cadangan beras nasional di Gedung Bulog DKI Jakarta (Dok. Humas BUMN)
Foto: Presiden Jokowi sedang meninjau persediaan cadangan beras nasional di Gedung Bulog DKI Jakarta (Dok. Humas BUMN)

Informasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) bahwa untuk kebutuhan konsumsi nasional sebanyak 2,5 juta ton per bulan dibutuhkan minimal 1 juta hektar sawah.

Untuk bisa mencapai target itu, pemerintah pusat harus melakukan koordinasi secara intens dengan seluruh pemerintah daerah agar dapat tanam minimal 1 juta hektar.

Faktor kedua mengapa harga beras tinggi adalah situasi riil ekonomi beras global. Sebagaimana yang sudah menjadi pengetahuan umum, nasi merupakan salah satu makanan pokok paling banyak dikonsumsi di dunia terutama di Asia di mana beras merupakan bagian penting dari makanan tersebut.

Indonesia sendiri merupakan salah satu negara di Asia yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Karena itu tidak mengherankan apabila ada kebijakan global soal beras dampaknya bisa dirasakan di dalam negeri.

Indonesia sendiri mendapatkan getahnya ketika India sendiri sebagai penyedia 40% stok beras dunia, sejak tahun lalu memoratorium ekspor berasnya.

Kebijakan ini sangat memengaruhi rantai ekpor beras dunia. Dampaknya juga sangat dirasakan di tanah air.

Meski stimulasi pemerintah melalui bansos terus diupayakan oleh pemerintah di awal tahun ini, tetapi ternyata hal itu tidak memberikan kepastian soal harga beras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun