Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal dan Pemilu, Kisah Berulang yang selalu Memiliki Makna Baru

27 Desember 2023   23:38 Diperbarui: 28 Desember 2023   08:36 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Natal. Unplash via Kompas.com

Natal yang dirayakan di setiap akhir tahun akan melengkapi pemaknaannya sepanjang tahun.

Ketika kita mulai menghitung hari-hari di awal bulan Januari, kita merasa seolah-olah terlalu lama hari-hari yang akan kita lalui.

Tetapi ketika kita telah tenggelam di dalam aktivitas, kesibukan-kebukan dan target-target yang menjadi goal yang harus dicapai, maka kita akan lupa akan hari-hari itu.

Barulah saat Natal hampir tiba, kita disentak bahwa ternyata kita sudah berada di ujung tahun.

Setiap orang Kristiani akan memaknai Natal sesuai dengan pengalaman pribadinya selama setahun.

Pengalaman-pengalaman tersebut selalu akan bercerita tentang kesuksesan dan kegagalan. Dan semua itu dibawa sebagai bahan persembahan untuk sang bayi Yesus yang lahir di Kandang Betlehem.

Natal yang ditandai dengan berbagai ornamen yang serba gemerlap sebenarnya tidak memiliki makna apa apa, bila tidak direfleksikan secara mendalam.

Natal yang baik harus dipersiapkan melalui permenungan dan penyangkalan diri terhadap segala dosa dan salah.

Dan persiapan itu sudah seharusnya bukanlah bersifat huru-hara dengan aneka belanja yang bermacam-macam termasuk kue-kue Natal yang lezat. Tetapi lebih kepada persiapan batin untuk mengarahkan hati kepada kehendak Tuhan, saat kita merenungkan kedatangan penyelamat dunia, Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia.

Sementara itu Pemilu atau Pemilihan Umum merupakan pesta demokrasi lima tahunan untuk memilih para anggota legislatif yang akan duduk di DPRRI, DPRD 1, DPRD 2, DPD, dan Presiden/wakil presiden RI.

Setiap negara mempunyai mekanismenya sendiri dalam menyelenggarakan Pemilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun