Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nenek Moyangku Orang Pelaut

14 November 2023   14:39 Diperbarui: 14 November 2023   14:46 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa.

Angin bertiup layar terkembang
Ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai.

Kita harus taklukan laut, maka ibu Sud melalui lagunya mengajak kita untuk beramai-ramai ke laut.

Mengapa harus ke laut? Laut kita luas dan memiliki potensi yang sangat besar. Maka itu, sudah seharusnya kita memafaatkan potensi kelautan tersebut untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa kita.

Untuk perdagangan misalnya, pembangunan tol laut sangat membantu. Hanya saja pemanfaatannya hingga saat ini belum memiliki dampak yang signifikan.

Sebagai negara maritim tranportasi laut sangat penting. Transpartasi laut inilah yang berfungsi untuk menghubungkan satu pulau dengan pulau lainnya.

Lancarnya transportasi laut akan juga memperlancar perdagangan antar pulau.

Sedangkan untuk potensi perikanan, laut-laut kita menyediakan ikan yang beraneka ragam.

Di Indonesia, perikanan merupakan salah satu sektor penting yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Sumber daya ikan kita di laut diperkirakan mencapai 6,7 juta ton per tahun. Tetapi potensi besar ini sepertinya kurang mendapat perhatian. Hal ini menyebabkan kontribusinya untuk kesejahteraan dan perekonomian belum terlalu terasa.

Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi dan produktivitas usaha nelayan pemerintah perlu memberikan bantuan permodalan dan sarana kerja yang memadai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun