Pemerintah juga sebaiknya jangan meninabobokan masyarakat dengan berbagai bantuan langsung tunai seperti yang selama ini terjadi.
Bantuan-bantuan tersebut hanya bersifat isidental. Pastinya bantuan-bantuan itu tidak ada kontinuitasnya di masa depan sebagaimana gaji para ASN.
Justru bantuan-bantuan semacam itu mempunyai dampak negatif jangka panjang bagi masyarakat.
Masyarakat merasa dimanjakan. Masyarakat yang mulanya adalah pekerja keras, berubah karakternya jadi pemalas karena setiap bulan hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah.Â
Setiap bulan pasti saja rekening akan diisi dengan sejumlah uang dari pemerintah meski hanya duduk-duduk dan ongkang-ongkang kaki. Meski memiliki beragam implikasi yang serius bagi kehidupan berbangsa dan bernegara tetapi memang sudah demikian adanya.Â
Para abdi negara harus mendapat gaji yang layak. Mereka harus fokus bekerja untuk layanan publik yang prima. Walau demikian, citra-citra negatif yang selama ini masih melekat terhadap ASN seperti pemalas harus diperbaiki agar masyarakat juga puas terhadap kinerja para ASN.
Kenaikan gaji ini nantinya akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Barangkali ini juga merupakan salah cara pemerintah mengatasi daya beli masyarakat yang cenderung menurun beberapa bulan terakhir.
Pemerintah harus mengontrol dengan saksama dampak inflasi sebagai dampak ikutan dari setiap kebijakan fiskal. Oleh karena itu program pengendalian inflasi yang selama ini berjalan perlu dipertahankan.
Selain itu kenaikan ini perlu juga memperhatikan berbagai risiko dari keadaan keuangan kita. Jangan sampai kenaikan gaji ASN dan pensiunan ini akan menambah beban fiskal dan berpotensi memberikan tekanan pada APBN kita.
Demikian juga jangan sampai gaji ASN sampai mengurangi anggaran untuk pertanian dan kesehatan.