Ada banyak cara untuk memperingati hari lahirnya Pancasila. Salah satunya adalah dengan upacara bendera.
Tetapi peringatan hari lahirnya Pancasila tidak bisa hanya dengan upacara bendera lalu selesai. Acara-acara seremonial seperti itu hanya merupakan pelecut atau pengingat agar kita bisa lebih memaknai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan setiap hari.
Sebab penghayatan nilai-nilai Pancasila harus menukik lebih dalam ke setiap sendi kehidupan. Sebagai ideologi negara, Pancasila harus menjadi acuan dan pendoman bangsa Indonesia dalam berbagai segi kehidupan.
Generasi Z sering dianggap menganut nilai-nilai yang bertentangan dengan Pancasila. Padahal sebenarnya tidak demikian. Â Sebab nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sebenarnya juga merupakan nilai-nilai universal yang dibawa oleh kemajuan saat ini.
Generasi Z dianggap demikian karena sepertinya mereka telah melupakan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh tingkah laku dan tutur mereka setiap hari.
Banyak yang sudah kehilangan rasa kemanusiaannya sehingga bisa menyiksa temannya tanpa belas kasihan. Bahkan sampai menghilangkan nyawa pun mereka sudah begitu tega.
Pesatnya perkembangan teknologi global yang telah melahirkan generasi Z dengan pola pikir yang cenderung menginginkan hal-hal yang serba instan, menyebabkan generasi Z seolah-olah ada di persimpangan jalan.
Untuk mengembalikan gen Z kepada penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila, pendidikan merupakan pintu masuknya.Â
Menarik bahwa kurikulum merdeka telah menempatkan kembali pendidikan Pancasila sebagai pelajaran wajib ke dalam mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah.
Ada satu cita-cita besar dari para founding fathers kita lewat nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila yaitu mewujudkan masyarakat yang hidup berdampingan dengan semangat gotong royong dalam keberagaman.
Cita-cita inilah yang sedang diperjuangkan lewat pendidikan Pancasila di bangku sekolah.