buah naga merah termasuk dalam kelompok buah-buahan yang sangat kaya akan nutrisi dan mempunyai khasiat yang banyak untuk tubuh.
Hylocereus polyrhizus atauTanaman buah naga sebenarnya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Akan tetapi saat ini sudah masif dibudidayakan di negara-negara Asia termasuk Indonesia.
Satu hal yang harus diperhatikan ketika hendak membudidayakan buah naga adalah derajad keasaman tanah di mana  batang pohon buah naga akan ditanam.Â
Tanah yang baik untuk buah naga harus memiliki keasaman berkisar di antara pH 6,5 hingga 7. Di samping itu jenis tanahnya harus yang berpasir dan mengandung bahan organik yang subur dan cukup dengan kalsium yang tinggi.
Cara membudidayakan buah naga bisa dengan cara generatif maupun vegetatif.Â
Cara generatif yang dimaksud adalah memperbanyak tanaman buah naga dari biji tanaman tersebut. Akan tetapi cara ini lebih sulit bila dibandingkan dengan cara vegetatif.
Banyak petani buah naga lebih memilih cara vegetatif dalam membudidayakan buah naga.Â
Caranya mudah. Cukup ambil bibit buah naga dengan melakukan stek pada batang yang sudah pernah berbuah.
Cara ini diyakini lebih cepat dan tanaman buah naga lebih cepat berbuah. Pilih batang yang hijau dan sehat, keras, tua, dan memiliki diamter kurang lebih 8 cm dengan panjang 80 hingga 120 cm.
Lalu potong batang tersebut dengan menyisahkan 20%, kemudian potong lagi menjadi 20 atau 30 cm untuk dijadikan bibit.Â
Potong-potongan bibit itu ditanam dengan cara bagian atasnya dipotong rata sedangkan bagian bawah yang masuk ke dalam tanah dipotong runcing untuk menghindar dari serangan hama.
Tetapi menurut mereka yang telah lama berkecimpung di dalam budi daya tanaman ini, sebaikanya bibit tanaman buah naga sebelum ditanam difungisida.
Buah tropis ini berasal dari jenis kaktus. Karena itu tidak mengherankan bila pohon buah naga juga memiliki duri-duri kecil yang hampir tidak kelihatan sehingga sering disebut kaktus tidak berduri.
Batang tanaman buah naga tumbuh memanjang dan melengkung. Akarnya tumbuh di sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang. Pada bagian duri tumbuh bunga yang apabila tidak rontok akan berkembang menjadi buah.
Daging buahnya manis dan segar sehingga bisa langsung dikonsumsi setelah dipetik dan atau diolah menurut selera  dan bisa sebagai campuran makanan atau aneka minuman lain.
Buah naga memiliki kandungan air yang tinggi sehingga membuat tekstur buahnya yang lembut dan sangat nyaman di lidah.
Buah naga merah akan berwarna ungu-merah ketika matang dan memiliki biji hitam di sekelilingnya.
Meski memiliki beberapa varietas, tapi saya paling suka yang berwarna merah keungu-unguan karena memberikan sensasi yang wow dan super lembut.
Selain rasanya yang manis dan nyaman di lidah konon menurut sebuah penelitian, buah naga merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Di antaranya, Â vitamin C, vitamin B3 (niasin), serat dan betasianin.
Kandungan yang terakhir yang disebut di atas, yaitu betasianin merupakan salah satu kandungan utama yang merupakan pigmen berwarna merah yang berpotensi menjadi pewarna alami makanan.
Betasianin merupakan kelompok senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan dan penangkal radikal bebas.Â
Sedangkan niasin atau Vitamin B3 berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit, sel saraf, dan sistem pencernaan.
Alodokter.com memerincinkannya sebagai berikut bahwa dalam satu buah naga merah dengan berat kurang lebih 300 gram terdapat 213 kalori dan beragam nutrisi, yaitu 10 gram serat, 5 gram protein, 39 miligram kalsium, 42 miligram fosfor, 1,2 miligram zat besi, 354 miligram kalium, dan 3 miligram vitamin C.
Dengan kandungan nutrisinya yang sangat kaya, buah naga merah memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh.
Mengonsumsi buah naga merah dapat mencegah dan mengatasi sembelit. Â Kandungan serat yang tinggi disertai dengan kandungan prebiotik yang terdapat di dalamnya membuat buah ini sangat cocok untuk mencegah dan mengatasi sembelit. Nutrisi-nutrisi tersebut sangat baik untuk memperlancar buang air besar.
Buah naga merah merupakan buah yang padat nutrisi. Dengan berbagai kandungan yang terdapat di dalamnya plus rendah lemak, membuat buah ini sangat cocok menjadi makanan untuk diet.
Selain itu, mengonsumsi buah naga merah juga dapat menyehatkan pencernaan dan usus.
Penderita mag dianjurkan mengonsumsi buah naga karena kandungan oligosakarida dan prebiotik yang terdapat di dalam daging buahnya yang segar berpotensi dapat melancarkan pencernaan dan membantu pertumbuhan bakteri baik di dalam usus.
Buah naga juga dapat membantu menyehatkan mata dan jantung. Biji hitam yang terdapat dalam daging buahnya kaya akan omega 3 dan omega 9 yang sangat bagus untuk jantung. Beta-karoten yang terkandung di dalam buah naga yang sangat bagus untuk mata.
Sedangkan kandungan magnesiumnya dapat membantu menyehatkan tulang.
Selain itu sifat antiinflamasi dan antioksidan yang terdapat di dalamnya membuat buah naga dapat juga menyembuhkan radang sendi karena mampu menyembuhkan infalamasi sendi akibat peradangan.
Kandungan antioksidannya yang mampu menangkal radakal bebas membantu mencegah kita dari penyakit-penyakit berbahaya seperti kanker, alzheimer, diabetes, dan parkinson. Antioksidan ini juga mampu melawan penuaan kulit.
Meski sangat bermanfaat untuk tubuh, tetapi jangan terlalu mengonsumsi buah naga merah.
Mengonsumsi buah naga secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping. Di antaranya alergi pada area mulut, perut kembung dan diare, urine menjadi kemerah-merahan, dan yang terakhir dapat menyebabkan hipotensi atau penyakit darah rendah karena buah naga terkenal sangat ampuh mengatasi tekanan darah tinggi.
Untuk itu para penderita darah rendah sebaiknya tidak mengonsumsi buah naga karena akan berakibat fatal.
Bagi yang tidak bermasalah dengan tekanan darah rendah silakan mengonsumsi buah naga merah. Apalagi dengan mengetahui kandungan nutrisi yang sangat kaya dan sangat bermanfaat untuk tubuh.
Daging buahnya memang sangat berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Tetapi jangan lupa, kulit buah naga merah juga tidak kalah penting. Kulit buah naga mengandung banyak senyawa organik antara lain flavonid, fenolik, alkaloid, steroid, tanin, dan saponin.
Senyawa tanin yang terdapat di dalam kulit buah naga misalnya, dapat digunakan untuk mengobati diare, ambein, dan peradangan. Bisa juga sebagai bahan alternatif alami untuk membersihkan gigi tiruan.
Selain itu, kulit buah naga merah juga mengandung betasianin. Beberapa peneliti sedang membuat penelitian untuk memanfaatkan betasianin yang terdapat di kulit buah naga untuk diolah menjadi pewarna makanan alami.
Itulah beberapa khasiat dari sebuah buah naga merah, baik itu dari daging buah maupun kulit buahnya dan efek samping yang bisa ditimbulkan dari banyak mengonsumsi buah ini. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H