Merujuk pada SNI 2398:2017, tinggi minimal septic tank adalah 1,5 meter, sehingga galian tanah yang disiapkan sekurang-kurangnya mempunyai kedalaman kurang lebih 2 meter.
Selain wadah utama, harus disiapkan juga sumur resapan. Sumur resapan ini berfungsi untuk menampung air buangan dan diresapkan ke dalam tanah.
Antara wadah pembuangan dan sumur resapan harus dibuat pembatas atau semacam sekat. Tetapi keduanya akan dihubungkan dengan membuat saluran penghubung antar kedua wadah.
Pipa paralon yang digunakan haruslah pipa yang kedap air, anti korosi, dan diusahakan tanpa sambungan. Pastikan posisinya miring dari toilet hingga ke pembuangan.
Pada septic tank harus selalu ada air agar proses penghancuran kotoran lancar. Untuk itu septic tank harus dibuat rapat air sehingga tidak mudah roboh atau bocor.Â
Kotoran-kotoran di dalam septic tank akan dimakan bakteri-bakteri penghancur.
Septic tank untuk wc/kamar mandi harus ditata sedemikian rupa agar tidak cepat rusak atau roboh yang pada akhirnya menimbulkan polusi udara, air, dan tanah.
Untuk pasangan dalamnya bisa menggunakan batu kali, bisa juga menggunakan bata merah atau batako. Yang harus diperhatikan pasangannya harus rapih, kemudian diplester dengan baik dan diberi semen minyak. Beberapa septic tank di daerah tetangga sudah menggunakan cincin cetakan yang biasa digunakan untuk sumur.
Dinding septic tank harus dibuat sekuat dan sekokoh mungkin agar tidak mudah roboh atau bocor.
Jangan lupa membuat lubang ventilasi pada bagian penutup septic tank agar sirkulasi lancar dan tidak meledak.
Pemasangan pipa pembuangan gas atau ventilasi gas juga tidak sembarangan. Pipa gas ini minimal harus setinggi 2 meter. Tujuannnya agar gas yang keluar tidak dihirup oleh manusia.