Yang menderita adalah masyarakat yang berada pada golongan kelas menengah ke bawah. Sudah gajinya tidak berubah dan tetap, harus ikut menanggung kebijakan pemerintah yang hanya menguntungkan segelintir orang saja.
Ya, memang kita tidak bisa menutup mata terhadap ancaman resesi yang sedang melanda dunia saat ini.
Itu satu kenyataan yang memang harus dihadapi. Dan memang sebagai masyarakat dunia, kita tidak bisa menghindar dari dampak resesi global yang ada.
Tetapi cobalah pemerintah bertindak lewat kebijakan-kebijakannya untuk dapat mengontrol harga pasar. Campur tangan pemerintah dibutuhkan agar rakyat kecil tidak semakin tertekan.
Rakyat kecil tetaplah rakyat kecil, bukan mereka yang memiliki kekayaan yang berlimpah sehingga bisa hidup aman hingga tujuh turunan tanpa takut dan cemas, esok makan apa.
Masyarakat kecil jangan lagi dininabobokan dengan berbagai skema bantuan tunai dan non tunai yang memanjakan. Karena semua itu hanya fatamorgana yang akan membuat yang malas semakin malas dan yang tertidur di dalam lumpur kemiskinan akan semakin nyaman di dalam keadaannya.
Perbaiki harga dan kendalikan laju inflasi yang semakin menjadi-jadi ini agar tidak menjadi kebablasan dan menjadikan Indonesia sebagai negara gagal.
Kelihatannya Indonesia aman. Tapi itu yang kelihatan dipermukaan. Kenyataannya banyak masyarakat kecil terus menjerit dalam diam.
Ada yang harus mengurangi jatah makan dari 3 kali sehari menjadi 2 kali, bahkan ada yang 1 kali makan saja sehari.
Siapa yang bertanggung jawab? Tentu para pembuat dan pengambil kebijakan, baik itu para legislator maupun para eksekutif yang ada di pemerintahan.
Kita berharap pemerintah yang telah dipercayakan oleh masyarakat untuk mengatur dan memberikan rasa aman bagi mereka, dapat melakukan sesuatu.