Mereka juga suka menyelidiki dan melakukan hal-hal baru lewat proses bermain baik sendiri maupun bersama teman-teman mereka.
Sebagai contoh, misalnya ada seorang anak ketika dibelikan mainan baru bukannya bermain tetapi mulai membongkar-bangkirnya untuk mengetahui apa yang ada di dalam mainan tersebut.
Orang tua tentu merasa jengkel. Tetapi itulah anak-anak. Mereka selalu memenuhi rasa ingin tahu mereka dengan mengeksplorasi hal-hal baru.
Kesembilan, anak itu imajinatif. Seorang anak kecil memiliki daya imajinasi yang tinggi. Daya khayal itu biasanya dinyatakan dalam perilaku-perilaku tertentu.
Imajinasi anak bisa muncul dalam berbagai aktivitas bermainnya. Salah satu contoh, misalnya dalam bermain peran. Mereka bisa memerankan seorang dokter yang sedang memeriksa pasien. Mereka juga bisa memerankan seorang guru yang sedang mengajar, dan sebagainya.
Anak juga memiliki dunianya sendiri yang kadang-kadang tidak dipahami oleh orang dewasa. Pernahkah kita melihat ada anak yang sering berbicara sendiri?Â
Bila itu dilakukan orang dewasa, sudah pasti akan dinilai orang itu sedang mengalami gangguan jiwa. Tapi tidak demikian dengan seorang anak kecil. Sebab di situlah dunia imajinasinya.
Maka sebagai orang tua, tugas kita sebagai orang tua adalah mengontrolnya dan mengarahkan mereka ke arah yang positif.
Kesepuluh, anak itu memiliki daya inovatif.Â
Seorang anak selalu senang hal-hal yang baru dan aktual. Mereka selalu update. Makanya anak-anak selalu minta mainan baru, meski mainan lamanya masih bagus.Â
Permainan-permainan mereka pun tidak hanya sejenis. Mereka akan selalu mengikuti perkembangan di lingkungan sekitar.Â