Usianya yang masih muda membuat kariernya juga masih sangat cemerlang.
Mencetak 4 gol dalam satu pertandingan sebesar final Piala Dunia memberikan gambaran yang cukup jelas tentang bakat dan talentanya yang tak terbantahkan.
Ia telah mencetak sejarah dengan memenangkan trofi Piala Dunia pada 2018 silam di Rusia. Sedangkan final malam tadi, hanya soal ketidakberuntungnya saja. Dia tetap keluar dari lapangan dengan kepala tegak, walau tangis sedih pasti saja terjadi.
Sepak bola memang harus seperti itu. Ada yang harus tertawa dan ada yang harus menangis.
Messi dan Argentina tertawa untuk kesuksesan mereka memboyong Piala Dunia untuk yang keempat kalinya. Sedangkan Mbappe dan Prancis harus kembali dengan air mata karena tidak beruntung mempertahankan trofi yang telah mereka rebut di perhelatan Piala Dunia di edisi kali lalu.
Meski demikian, Messi dan Mbappe selalu menyanyikan cerita menarik tentang kisah pertemanan dan perseteruan yang seru.Â
Dua orang teman yang menjadi tandem untuk selalu mempersembahkan kemenangan untuk PSG di suatu waktu, harus menjadi seteru di Piala Dunia karena panggilan dan cinta akan tanah airnya.
Kisah epik ini akan menjadi catatan sejarah dalam dunia persebakbolaan sepanjang masa.Â
Salam Olahraga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H