Semuanya pelajaran dikirim oleh guru lewat WA group. Guru kelas akan share materi pelajaran lewat WA group. Materi-materi itu secara otomatis mesti dikuasai oleh orang tua agar bisa ditransfer ke anak.Â
Tugas-tugas yang di-share pun terbilang sangat susah untuk anak-anak SD kelas 1. Dan tentu saja tugas-tugas itu tidak bisa dikerjakan oleh anakku. Dengan segala keterpaksaan, sebagai orang tua sayalah yang harus mengerjakannya mengatasnamakan anak saya.
Jangan tanya soal membaca dan berhitung, mengenal huruf saja anakku masih mengalami kesulitan. Karena itu bisa dibayangkan sejauh mana anakku mampu mengerjakan tugas-tugas itu. Pertanyaan-pertanyaan yang di-share sangatlah sulit untuk anak SD kelas 1. Apalagi disertai dengan wacana yang panjang-panjang.Â
Tugas-tugas itu sama sekali tidak membantu anak saya, bahkan terkesan nonsense. Sampai sempat terbersit dalam pikiran bahwa apa yang guru kelas anak saya lakukan itu hanya untuk memenuhi tuntutan bahwa dia melakukan belajar mengajar para siswanya pada saat BDR.
Tetapi, ya sudahlah. Sebagai orang tua hal itu saya maklumi meski sedikit ada rasa jengkel di dalam hati. Kami orang tua jadi maklum dengan keadaan karena situasi pandemi.Â
Akhirnya dengan susah payah sebagai orang tua, kami berusaha memaksa diri menjadi guru untuk anak-anak. Bayangkan betapa susahnya mengajar anak sendiri.Â
Memasuki tahun 2022, pelajaran tatap muka sudah kembali dibolehkan, maka perlahan-lahan kegiatan belajar mengajar (KBM) kembali normal.Â
Setelah beberapa waktu KBM normal, anak-anak sudah mulai diberikan PR. Pekerjaan-pekerjaan rumah yang diberikan guru kelas kepada anak kami sungguh jelas manfaatnya.Â
Dengan tuntunan kami orang tua, anak saya yang kelas 3 ini akhirnya tahu membaca dan berhitung. Dengan PR yang diberikan guru kepadanya, anak saya semakin berkembang.Â
PR yang diberikan guru membuat saya sebagai orang tua menjadi tahu kemampuan anak.Â
Dari pekerjaan-pekerjaan rumah yang dikerjakan oleh anak kami, saya menyimpulkan bahwa guru harus benar-benar mahir menjelaskan konsep kepada anak-anak didik.Â