Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pohon Jati Multi Fungsi, Kayunya Berkelas, Daunnya untuk Pengobatan Alternatif

12 Oktober 2022   00:02 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:41 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Jati atau Tectona grandis sp. Sumber: susangalleri.co.id

Siapa yang tidak kenal pohon jati. Pohon ini sangat terkenal karena kayunya termasuk dalam kelompok kayu yang berkelas. Sementara daunnya juga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. 

Tectona grandis sp adalah nama ilmiah dari pohon jati.  Pohon ini sangat cocok di tempat yang memiliki curah hujan antara 1.200 - 2000 mm per tahun. Sementara ketinggian ideal bagi pertumbuhan jati adalah pada ketinggian 700 mdpl.

Keunggulannya, pada daerah yang memiliki kemarau panjang, pohon jati yang tumbuh akan memiliki lingkaran tahun yang bernilai artistik dan bersetetika tinggi.

Menurut GoldTeak, pohon jati cocok dengan suhu yang berkisar 27 derajad Celcius.

Batang pohonnya lurus. Tinggi maksimalnya bisa mencapai 40 meter. Namun biasanya rata-rata tingginya adalah 9 - 11 meter. Diameter pohon jati antara 1,8 meter hingga 2,4 meter untuk yang pohonnya besar. Sedangkan biasanya rata-rata 0,9 - 1,5 meter. Ia dapat bertumbuh hingga ratusan tahun.

Hasil dari kayu jati banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain bahan bangunan, rangka pintu dan jendela, panel pintu, bantalan kereta api, perabot rumah tangga, karoseri badan truk,  dek kapal, dan lain-lain. 

Kayu jati juga sering digunakan sebagai bahan dasar furniture dan industri kayu baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kayu jati selain bagus warnanya, juga keras, padat dan mudah dikerjakan. Mutunya sangat terkenal.

Satu lagi, kayu jati merupakan salah jenis pohon yang tingkat pertumbuhannya lambat dan rendah. Maka tidak heran untuk bisa memanfaatkan kayunya, membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pohon jati termasuk ke dalam salah satu varietas kayu terbaik. Kualitas dan kekuatan dari pohon jati tidak diragukan lagi.

Tetapi tahukah anda, jati juga menyimpan mitos yang cukup mengejutkan. Ternyata pada zaman dahulu khususnya di Jawa, pohon jati dipercaya sebagai tempat bersemayam para arwah yang sudah meninggal.

Karena itu bagi masyarakat kuno Jawa, makin banyak menanam jati di sebuah desa, makin sejahtera penghuni dan anak-anak cucunya, baik spiritual maupun material.

Tetapi untuk menjadi tempat arwah ada syaratnya.  Pohon jati harus sudah berumur 20 tahun ke atas. Di usia itu, ukuran jati sudah mencapai 20 meter dengan diameter kurang lebih 40 cm. Dan diyakini susah bisa menjadi tempat bersemayam para arwah.

Pohon jati yang kita kenal hingga saat ini tidak serta merta ada di negara kita. Bibit jati saat itu dibawa dari India Selatan oleh orang Keling dan Kalinga yang kemudian ditanam di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baru pada zaman penjajahan, Belanda membawa bibit-bibit jati itu untuk ditanam di berbagai daerah yang cocok untuk tanaman jati seperti Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara.

Sejak itulah, jati mulai menyebar luas hingga sampai ke pulau Timor. Dan ternyata di Timor jati tumbuh cukup bagus dan menjadi kayu kelas satu yang multi guna.

Di daratan Timor, kita akan menjumpai hutan-hutan jati baik milik pemerintah maupun milik pribadi. Jati-jati milik pribadi umumnya dibudidayakan di tanah-tanah kosong milik para pemilik lahan.

Hasil panen jati dipakai sebagai kayu bangunan dan berbagai keperluan seperti yang telah dijelaskan di atas. Sisa bagian atas bisa dipakai untuk membuat peti, lemari, dan meja. Cabang-cabangnya dijadikan kayu bakar. Untuk diketahui kepadatan kayu jati membuatnya bisa terbakar perlahan-lahan dengan suhu yang konstan dan tidak terputus.

Sebagai anggota keluarga Verbenacerae, pohon jati juga mempunyai daun yang duduk berhadap-hadapan pada ujung cabang dan ranting.

Pada musim kemarau daun jati akan berguguran sampai pohonnya gundul. Gugurnya daun jati merupakan mekanisme alamiah dari pohon ini untuk menghemat air dalam tubuhnya.

Pada saat hujan mulai turun dan persediaan air tanah kembali mencukupi, daun-daun baru mulai tumbuh kembali.

Yang menarik dari pohon jati adalah bukan saja kayunya yang multiguna, daun dari pohon jati juga memiliki beragam manfaat bagi manusia. Hanya selama ini kurang disadari.

Berikut ini beberapa manfaat daun jati. Ekstrak daun jati membantu mengurangi gejala asma, membantu mengobati cacingan, dan perawatan kulit.

Daun pohon jati juga kaya akan antioksidan yang baik bagi tubuh untuk melawan radikal bebas. Radikal bebas adalah penyebab dari tumbuhnya sel kanker dan penuaan dini.

Daun jati juga bisa mempercepat penyembuhan luka karena dapat mempercepat perbaikan sel-sel dan jaringan kulit yang rusak.

Manfaat lain dari daun jati adalah merangsang pertumbuhan rambut. Di samping itu, dari beberapa penelitian para ahli kesehatan disimpulkan bahwa daun jati juga berkhasiat mencegah pertumbuhan jamur.

Satu kekurangannya, karena daunnya tidak mudah busuk dan tidak mudah terbongkar menjadi bahan organik yang menyatu dengan tanah, daun-daun yang gugur akan menjadi timbunan sampah yang menumpuk. Hal ini menyebabkan mudahnya daun-daunnya menyulut kebakaran hutan di musim kemarau.

Kembali ke kayunya. Untuk benar-benar bisa menghasilkan kayu yang kualitasnya bagus, usia jati harus berusia kurang lebih 80 tahun. Dengan kata lain, semakin tua jati maka kayu jati yang dihasillan semakin bagus kualitasnya dan lebih kuat.

Itulah pohon jati. Sebuah pohon ajaib yang multifungsi. Kayunya dipuja-puji, daunnya juga serba guna. 

Mari menanam jati. Bukan untuk kita melainkan untuk anak cucu di masa depan.

Salam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun