Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pohon Jati Multi Fungsi, Kayunya Berkelas, Daunnya untuk Pengobatan Alternatif

12 Oktober 2022   00:02 Diperbarui: 12 Oktober 2022   20:41 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena itu bagi masyarakat kuno Jawa, makin banyak menanam jati di sebuah desa, makin sejahtera penghuni dan anak-anak cucunya, baik spiritual maupun material.

Tetapi untuk menjadi tempat arwah ada syaratnya.  Pohon jati harus sudah berumur 20 tahun ke atas. Di usia itu, ukuran jati sudah mencapai 20 meter dengan diameter kurang lebih 40 cm. Dan diyakini susah bisa menjadi tempat bersemayam para arwah.

Pohon jati yang kita kenal hingga saat ini tidak serta merta ada di negara kita. Bibit jati saat itu dibawa dari India Selatan oleh orang Keling dan Kalinga yang kemudian ditanam di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baru pada zaman penjajahan, Belanda membawa bibit-bibit jati itu untuk ditanam di berbagai daerah yang cocok untuk tanaman jati seperti Sumatra, Bali, dan Nusa Tenggara.

Sejak itulah, jati mulai menyebar luas hingga sampai ke pulau Timor. Dan ternyata di Timor jati tumbuh cukup bagus dan menjadi kayu kelas satu yang multi guna.

Di daratan Timor, kita akan menjumpai hutan-hutan jati baik milik pemerintah maupun milik pribadi. Jati-jati milik pribadi umumnya dibudidayakan di tanah-tanah kosong milik para pemilik lahan.

Hasil panen jati dipakai sebagai kayu bangunan dan berbagai keperluan seperti yang telah dijelaskan di atas. Sisa bagian atas bisa dipakai untuk membuat peti, lemari, dan meja. Cabang-cabangnya dijadikan kayu bakar. Untuk diketahui kepadatan kayu jati membuatnya bisa terbakar perlahan-lahan dengan suhu yang konstan dan tidak terputus.

Sebagai anggota keluarga Verbenacerae, pohon jati juga mempunyai daun yang duduk berhadap-hadapan pada ujung cabang dan ranting.

Pada musim kemarau daun jati akan berguguran sampai pohonnya gundul. Gugurnya daun jati merupakan mekanisme alamiah dari pohon ini untuk menghemat air dalam tubuhnya.

Pada saat hujan mulai turun dan persediaan air tanah kembali mencukupi, daun-daun baru mulai tumbuh kembali.

Yang menarik dari pohon jati adalah bukan saja kayunya yang multiguna, daun dari pohon jati juga memiliki beragam manfaat bagi manusia. Hanya selama ini kurang disadari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun