Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspadai Pikun di Usia Muda

11 Oktober 2022   04:05 Diperbarui: 13 Oktober 2022   15:51 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pikun tak hanya dialami mereka yang berusia lanjut, orang dengan usia yang lebih muda juga bisa mengalami pikun. Sumber: Unsplash/Valentin Salja via Kompas.com

Kami sedang ngobrol santai sambil berdiri. Waktu itu ada kegiatan di kampus. Seorang teman sambil ngobrol memainkan hp di tangan. Saat kami saling berpamitan, tanpa sadar ia langsung membuang hpnya. Kami semua terkejut. Kemudian  ia tersadar lalu cepat-cepat memungut kembali hp-nya yang tentu telah tercerai berai. Ternyata dia lupa bahwa yang sedang dipegang di tangannya adalah hp.

Di lain kesempatan, ada seorang menawarkan sebatang rokok kepadanya. Teman itu tidak membawa pemantik. Lalu ia meminjam pemantiknya kepada teman itu untuk menyalakan rokoknya. Setelah itu pemantik diberikan kembali untuknya. Selesai  membakar rokoknya, pemantik itu diberikan kembali kepada teman tadi sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata dia lupa bahwa pemantik itu adalah miliknya.

Mengapa orang menjadi sering lupa atau pikun, padahal usia masih muda? 

Seringkali pikunnya teman itu sering menjadi bahan candaan di antara kami teman-temannya.

Pikun dalam dunia medis didefenisikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang butuh waktu lama untuk mengingat apa yang mereka lakukan sebelumnya. Kondisi ini bisa semakin diperpara seiring dengan bertambahnya usia terutama ketika seseorang sudah masuk dalam proses penuaan. Karena itu tidak heran seseorang yang sudah lanjut usia (lansia) sering menjadi pelupa.

Tetapi dalam kasus teman saya di atas menjadi pengecualian. Usia muda tetapi sudah menjadi pikun. Mereka sering merasa lupa akan berbagai hal. 

Perlu kita pahami, pikun seringkali mengindikasikan beberapa penyakit seperti penyakit dimensia dan penyakit Alzheimer. Kedua penyakit ini biasanya mengacu pada penurunan fungsi otak seperti menurunnya daya ingat dan kecepatan berpikir serta berperilaku.

Adalah wajar bila orang pikun karena usia yang semakin menua. Tetapi jika masih muda dan sering lupa, maka harus waspada. Jangan-jangan ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh.  

Marilah kita coba melakukan sebuah tes kecil-kecilan. Apakah Anda masih ingat 10 teman kamu saat SMP dahulu dalam waktu 1 menit? Jika tidak, berarti anda telah mengalami gangguan Long term Memory. 

Tes berikutnya, coba ingat-ingat apakah di dalam kehidupan sehari-hari, anda sering lupa tempat menaruh kaca mata, handphone, ballpoint padahal baru saja menggunakannya? Jika anda sering mengalami kejadian seperti  itu, maka bisa jadi anda telah mengalami gangguan Short term Memory.

Kita tahu bagian tubuh yang sangat penting bagi manusia adalah otak. Fungsi otak adalah untuk mengatur dan mengoordinasi kegiatan manusia. 

Otak sangat erat kaitannya dengan ingatan atau memori. Para ahli psikologi membagi kriteria memori atas 2 kategori, yaitu memori jangka panjang (long term memory) dan memori jangka pendek (Short term meomory). Satunya berfungsi menyimpan informasi dalam jangka waktu yang lama, sedangkan yang satunya berfungsi menyimpan informasi dalam waktu singkat. Biasanya berdurasi antara 30 detik hingga 1 menit.

Ilustrasi kepikunan seorang anak muda. Sumber gambar: akseleran.co.id
Ilustrasi kepikunan seorang anak muda. Sumber gambar: akseleran.co.id

Namun dengan latihan terus-menerus memori jangka pendek dapat diubah menjadi memori jangka panjang.

Dalam dunia medis dikatakan bahwa penyebab utama pikun adalah Alzheimer dan dimensia. Akan tetapi faktor penyebab pikun juga bisa pada ketegangan dalam hidup.

Beberapa penyebab orang lupa pada usia muda selain kedua penyakit di atas antara lain stres, kecemasan, dan depresi.  Ketiga hal ini sangat mengganggu dan menyebabkan pikiran tidak fokus. Bila kita banyak stres atau pikiran, kecemasan, dan depresi membuat otak bisa hang. Stres membuat tubuh akan banyak memproduksi hormon stres kartisol. Hormon inilah yang akan merusak area hippocampus otak. Hippocampus sendiri berfungsi untuk mengelolah memori, membantu manusia mengenal objek, serta mengingat dan memahami bahasa yang didengar. Jadi kalau bagian otak ini sudah rusak, konsekuensinya jelas.

Selain itu, kurang tidur juga cukup memberi pengaruh seseorang menjadi pikun. Kualitas tidur yang kurang baik atau buruk akan mengganggu konsentrasi hingga ingatan yang buruk. 

Ketajaman daya ingat disumbang oleh salah satu faktornya yaitu tidur pulas atau deep sleep. 

Bila istirahat sudah cukup, harus juga ditunjang dengan pola makan yang sehat. Pola makan yang buruk akan menyumbang bagi penurunan daya ingat sehingga membuat seorang anak muda bisa menjadi pikun.

Banyak anak muda yang berpikir bahwa tubuh mereka sehat sehingga sembarangan mengonsumsi makanan. Padahal ada beberapa makan yang sangat memengaruhi penurunan daya ingat, terutama makanan-makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans.

Lemak jenuh terdapat dalam makanan seperti daging merah, ayam, pelbagai produk susu antara lain keju dan es krim, santan, mentega dan margarin. Sedangkan lemak trans terdapat dalam sosis dan bakso. Lemak ini juga terdapat dalam makanan-makanan olahan seperti makanan beku, kentang goreng, dan berbagai makanan fast food.

Sementara itu, kebiasaan mengonsumsi alkohol yang berlebihan atau konsumsi obat-obatan tertentu bisa juga menjadi penyebab seseorang menjadi pikun.

Banyak mengonsumsi alkohol akan menyebabkan gangguan pada memori jangka pendek seseorang bahkan setelah pengaruh alkohol hilang. Sedangkan banyak mengonsumsi obat-obatan juga akan menyebabkan orang pikun meski masih berusia muda. Apalagi obat-obatan yang mengandung antikolinergik. 

Ada satu penelitian di Universitas Washington,  Seattle mengatakan bahwa konsumsi obat antikolinergik dalam jumlah besar maupun dalam jangka waktu panjang akan meningkatkan risiko seseorang terkena pikun.

Hal lain yang juga menyebabkan seseorang bisa pikun di usia muda adalah gangguan kognitif ringan.

Gangguan ini menyebabkan penurunan fungsi kognitif yang akan berdampak pada menurunnya kemampuan mengingat dan berpikir. Meski cukup mengganggu namun penyakit ini hanya dialami sebagian kecil anak muda.

Setelah mengenal beberapa penyebab orang bisa pikun meski masih muda, berikut ini adalah beberapa tip untuk menghadapi dan mencegah sering lupa atau pikun.

Tip pertama adalah mulailah mengonsumsi bahan makanan yang bergizi dan bernutrisi. Kita sadar bersama, mengonsumsi makanan merupakan salah satu cara manusia mendapatkan asupan nutrisi dan gizi yang diperlukan tubuh. Makanan bernutrisi bisa membantu mencegah pikun.

Tip kedua adalah olahraga otak. Olahraga yang cocok untuk tetap mempertahankan kemampuan otak dan memperlambat penurunan fungsi otak  adalah kegiatan atau hobi yang memacu otak untuk mampu menyerap hal-hal atau ilmu baru.

Tip ketiga adalah bermain kartu. Permainan kartu seperti pocker dan bridge membantu mengasah mempertahankan kemampuan otak. Sebab permainan ini membantu mengasah daya ingat dan cara berpikir.

Tetapi perlu diingat bermain kartu bukan untuk taruhan uang atau berjudi. Judi bukan menyehatkan otak melainkan semakin merusaknya. Karena orang yang kalah pasti akan stres yang juga merupakan salah satu penyebab orang pikun.

Tip keempat adalah menggambar peta. Caranya dengan berjalan-jalan do sekitar kompleks perumahan lalu mencoba untuk menggambar peta dari jalan-jalan itu kemudian bandingkan dengan peta asli di google maps. Kegiatan ini memaksa otak utuk mengingat sesuatu. Yakin bahwa daya ingat anda akan terasah dengan aktivitas ini.

Tip kelima adalah melatih tangan yang tidak dominan. Cobalah melakukan aktivitas dengan tangan kiri seperti menulis. Meskipun hasilnya tidak bagus tetapi cara ini dapat melatih otak kita yaitu memperkuat pikiran.

Itulah beberapa tip untuk melatih dan mengasah kemampuan otak agar dapat mengatasi kepikunan.

Pikun dapat dicegah bila orang menjadi sadar akan beberapa penyebabnya. Sangat disayangkan apabila dengan perilaku dan gaya hidup yang tidak sehat, masih muda tapi sudah mengalami kepikunan.

Salam sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun