Kami sedang ngobrol santai sambil berdiri. Waktu itu ada kegiatan di kampus. Seorang teman sambil ngobrol memainkan hp di tangan. Saat kami saling berpamitan, tanpa sadar ia langsung membuang hpnya. Kami semua terkejut. Kemudian  ia tersadar lalu cepat-cepat memungut kembali hp-nya yang tentu telah tercerai berai. Ternyata dia lupa bahwa yang sedang dipegang di tangannya adalah hp.
Di lain kesempatan, ada seorang menawarkan sebatang rokok kepadanya. Teman itu tidak membawa pemantik. Lalu ia meminjam pemantiknya kepada teman itu untuk menyalakan rokoknya. Setelah itu pemantik diberikan kembali untuknya. Selesai  membakar rokoknya, pemantik itu diberikan kembali kepada teman tadi sambil mengucapkan terima kasih. Ternyata dia lupa bahwa pemantik itu adalah miliknya.
Mengapa orang menjadi sering lupa atau pikun, padahal usia masih muda?Â
Seringkali pikunnya teman itu sering menjadi bahan candaan di antara kami teman-temannya.
Pikun dalam dunia medis didefenisikan sebagai suatu kondisi di mana seseorang butuh waktu lama untuk mengingat apa yang mereka lakukan sebelumnya. Kondisi ini bisa semakin diperpara seiring dengan bertambahnya usia terutama ketika seseorang sudah masuk dalam proses penuaan. Karena itu tidak heran seseorang yang sudah lanjut usia (lansia) sering menjadi pelupa.
Tetapi dalam kasus teman saya di atas menjadi pengecualian. Usia muda tetapi sudah menjadi pikun. Mereka sering merasa lupa akan berbagai hal.Â
Perlu kita pahami, pikun seringkali mengindikasikan beberapa penyakit seperti penyakit dimensia dan penyakit Alzheimer. Kedua penyakit ini biasanya mengacu pada penurunan fungsi otak seperti menurunnya daya ingat dan kecepatan berpikir serta berperilaku.
Adalah wajar bila orang pikun karena usia yang semakin menua. Tetapi jika masih muda dan sering lupa, maka harus waspada. Jangan-jangan ada sesuatu yang tidak beres di dalam tubuh. Â
Marilah kita coba melakukan sebuah tes kecil-kecilan. Apakah Anda masih ingat 10 teman kamu saat SMP dahulu dalam waktu 1 menit? Jika tidak, berarti anda telah mengalami gangguan Long term Memory.Â
Tes berikutnya, coba ingat-ingat apakah di dalam kehidupan sehari-hari, anda sering lupa tempat menaruh kaca mata, handphone, ballpoint padahal baru saja menggunakannya? Jika anda sering mengalami kejadian seperti  itu, maka bisa jadi anda telah mengalami gangguan Short term Memory.