air minum isi ulang terus berlanjut. Hal ini bermula ketika otoritas tertinggi keamanan dan mutu pangan dalam negeri menggulirkan rencana kebijakan pelabelan risiko Bisphenol-A (BPA)pada galon air minum isi ulang.
Kegaduhan soal galonSebelumnya banyak masyarakat telah merasa khawatir atas isu mikroplastik yang ditemukan di beberapa kemasan air mineral.
Namun sebelum melihat secara utuh polemik itu, kita melihat dahulu apa sebenarnya bahaya BPA bagi tubuh.
Bisphenol-A (BPA) merupakan bahan kimia yang digunakan dalam kemasan plastik PC (Polycarbonat) untuk membuatnya tetap keras dan tidak mudah hancur.
Penggunaan produk yang terkontaminasi BPA secara terus-menerus akan mempengaruhi dan membahayakan kesehatan. BPA dapat membuat kerusakan pada beberapa organ tubuh seperti jantung, hati, dan otak. Tubuh yang telah terkontaminasi BPA akan meningkatkan risiko penyakit jantung, kanker, kelainan organ hati, diabetes, gangguan otak, serta gangguan perilaku pada anak kecil.
Lalu apa hubungannya dengan galon air isi ulang yang terus menuai polemik hingga saat ini?
Seperti yang kita ketahui, ada 2 bahan yang umum digunakan untuk galon air minum, yaitu Polietilena Tereftalat (PET) dan Polikarbonat (PC).
Untuk risikonya, galon berbahan PET lebih berisiko karena tidak tahan panas dan sifatnya yang mudah luruh ketika terbentur. Sebaliknya, galon berbahan jenis PC lebih bertahan karena sifatnya yang tahan panas dan tahan benturan. Plastik PC juga keras, kaku, transparan, dan mudah dibentuk.
Plastik polikarbonat (PC) sendiri sering digunakan dalam wadah yang menyimpan makanan dan minuman karena memiliki daya tahan yang baik. Misalnya, pada galon air isi ulang dan pelapis kaleng logam.
Menurut berbagai informasi yang diolah dari beberapa sumber, dapat dilihat perbedaan di antara keduanya dengan melihat transisi temperaturnya. PET memiliki temperatur transisi pada suhu 80 derajad celcius. Sementara galon berbahan PC temperatur transisinya adalah 150 derajad celcius.
Meski aman dan lebih tahan uji, tetapi kandungan BPA-nya harus diuji lebih lanjut. Karena bahan utama untuk membuat plastik polikarbonat, yaitu Bisphenol-A atau BPA. Uji laboratoriun diperlukan agar masyarakat tahu apakah plastik polikarbonat di dalam galon sesuai dengan batas toleransi yang dipersyaratkan atau tidak.