Setelah dua tahun kita semua disandra oleh Covid-19, awal tahun ini perlahan-lahan kita kembali menuju kenormalan baru.
Berbagai kegiatan yang mengumpulkan banyak orang mulai diselenggarakan. Salah satunya adalah acara pameran ekonomi kreatif Keuskupan Atambua yang telah dibuka secara resmi kemarin, Senin, 29/8/2022.
Pameran Ekonomi Kreatif Keuskupan Atambua ini berlangsung dari 29 Agustus sampai dengan 2 September 2022. Pameran ini menampilkan berbagai produk hasil olahan lokal sebagai bagian dari kreativitas seluruh masyarakat di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Malaka.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Keuskupan Atambua dan didukung oleh beberapa lembaga keuangan yaitu CU Kasih Sejahtera, BNI, BRI, dan Bank NTT yang menjadi sponsor kegiatan pameran ekonomi kreatif Keuskupan Atambua tahun 2022.
Pameran ekonomi kreatif ini sebenarnya diselenggarakan setiap tahun. Hanya saja tahun 2020 dan 2021 tidak bisa dilaksanakan karena terkendalan dengan pandemi covid-19.
Pameran ekonomi kreatif pada tahun ini menjadi yang kesepuluh untuk Keuskupan Atambua.
Ceremoni pembukaan pameran dilakukan di panggung utama pameran dan dihadiri oleh Bupati Belu, dr. Agus Taolin, wakil Bupati Belu, Drs. Alo Haleserens, Bupati Timor Tengah Utara, Drs. David Juandi, dan Asisten 1 Kabupaten Malaka yang mewakili Bupati Malaka.
Setelah pemukulan gong dan pengguntingan pita sebagai tanda pameran dibuka secara resmi, Uskup Atambua bersama Bupati TTU dan ibu, Asisten 1 Kabupaten Malaka, dan juga para undangan mulai mengunjungi setiap stand pameran.
Pameran ekonomi kreatif ini diisi pula dengan berbagai atraksi budaya oleh para pelajar mulai tingkat Paud dan TK hingga SMA/SMK se-Keuskupan Atambua dalam pentas budaya. Selain itu ada Seminar pendidikan para pelajar tingkat SMA/SMK bersama Mgr. Dominikus Saku, Pr yang sudah berlangsung pagi hingga siang tadi (Selasa, 30/8/2022).
Masih banyak acara menarik yang akan diselenggarakan oleh panitia selama sepekan ini. Berbagai produk yang terisi di stand-stand pameran merupkan produk asli sebagai hasil kreativitas masyarakat.
Di samping itu, pameran ekonomi kreatif ini juga sekaligus merupakan kesempatan bagi Keuskupan Atambua dan juga tiga kabupaten ini (masyarakat) untuk melihat sejauh mana perkembangan pendidikan maupun UMKM di tiga kabupaten ini, yaitu Belu, TTU, maupun Malaka.