Ada satu kejadian yang terjadi 4 tahun lalu di batas RI dan Timor Leste. Â Terngiang jelas dalam ingatan kita, aksi si Joni pemanjat tiang bendera.
Aksi heroiknya dalam sekejap viral dan menarik perhatian banyak orang. Tak sedikit orang yang menaruh simpati kepada bocah pemberani itu. Mulai dari kalangan artis sampai kepada para pejabat tinggi negara.
Bahkan saat itu, Presiden Jokowi mengundangnya ke Istana Presiden. Ya, aksi heroiknya memang pantas diapresiasi.
Sayangnya di Solo tidak ada anak yang pemberani seperti Joni. Tali bendera putus dan tidak ada yang menyambungnya kembali dan memanjat tiang bendera seperti yang dilakukan Joni empat tahun lalu.
Ada pula kejadian lain di Sulawesi Selatan. Tepat di SMKN 1 Pinrang. Seorang siswa bernama Rafli yang berumur 16 tahun dengan gagah berani memanjang tiang bendera gegara tali putus.Â
Peristiwa yang lain lagi. Insiden tali pengait putus terjadi di Provinsi Kepulauan Belitung saat upacada bendera 17 Agustus tahun lalu (2021). Insiden ini tidak berlangsung lama karena petugas yang langsung memanjat tiang dan memasang talinya kemabli.
Kejadian-kejadian seperti harus diantisipasi dalam persiapan dan gladi bersih sehingga tidak menjadi gangguan saat upacara bendera berlangsung.
Sementara untuk tali bendera yang putus sudah diganti sehingga upacara penurunan bendera di stadion Sriwedari Solo dapat berlangsung dengan baik tanpa gangguan.
Dirgahayu Republik Indonesia ke-77. Jaya selalu Indonesiaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H