**
Kembali lagi kepada kisah pamanku. Waktu kuliah di Flores, saya bertemu dengan satu orang lagi dengan down syndrome yang sama. Namun, ia termasuk salah satu yang bertahan hidup cukup lama.
Setiap bertemu dengannya selalu ada rasa sedih dan terharu karena ia sangat mirip dengan paman bungsuku yang telah meninggal. Meski mirip, tetapi ia terbilang lebih baik dari pamanku karena bisa kerja sendiri, bisa berbicara normal, dan melakukan segala sesuatu secara mandiri.
Beberapa tahun lalu terdengar kabar bahwa dia meninggal dunia, juga diduga karena jantung.
Ya, memiliki anggota keluarga dengan down syndrome memang sedikit berbeda dengan lainnya tetapi mereka tetap bagian keluarga kita.
Karena merupakan bagian dari kita. aka perlakuan terhadap mereka pun harus normal dan wajar sehingga mereka tidak merasa disisihkan dari kehidupan normal.
Kekurangan dan keterbelakangan yang mereka miliki membuat anggota keluarga yang lain harus lebih peka dan manaruh kepedulian yang lebih kepada mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H