Hasil yang dituai timnas kita di piala AFF 2022 memang mengecewakan, namun ini bukan kiamat bagi sepak bola nasional. Justru ini adalah momen untuk mengintrospeksi diri dan membenahi tim sepak bola kita baik timnas junior maupun senior agar menjadi lebih baik dan lebih baik lagi ke depannya.
Kesimpulannya jelas, kegagalan tim junior Merah Putih bukan disebabkan oleh AFF tetapi karena kelengahan kita sendiri. Â
PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia harus bergerak cepat membenahi kekurangan-kekurangan yang menghambat kemajuan sepak bola kita.
PSSI tidak perlu terbawa emosi dan membuat manuver-manuver yang nantinya merugikan kita sendiri. Selain itu tidak perlu juga membuat sindiran-sindiran untuk kekalahan dari Vietnam dan Thailand.
Inilah sepak bola. Selama pertandingan masih berjalan, bola masih bergulir di lapangan banyak kemungkinan bisa saja terjadi.
Kita tidak perlu menari-nari di atas kekalahan kedua "musuh" babuyutan kita tersebut.
Apa yang dilakukan PSSI memang tidak dibenarkan dan sangat disesalkan.
Sebagaimana diberitakan bahwa setelah kekalahan Vietnam dan Thailand PSSI langsung memposting sebuah foto pelatih Shin Tae-yong dengan ekspresi terkejut seolah-olah tidak percaya dengan hasil yang diperoleh kedua tim tersebut.
Unggahan tersebut ditanggapi oleh media-media Veitnam dan Thailand sebagai sindiran kepada tim mereka.
Hal ini bisa dimengerti dan masuk akal karena PSSI masih terbawa emosi dari permainan kedua tim yang tidak menunjukkan fair play di akhir pertandingan fase group yang menentukan tim mana yang lolos ke semifinal.
Namun perlu dicatat bahwa sebagai sebuah federasi yang menaungi sepak bola tanah air, hal semacam itu perlu dihindari. Kita tidak perlu menciptakan polemik-polemik yang tidak membawa manfaat bagi dunia sepak bola kita.