Ketakutan kita bahwa tim Vietnam dan Thailand akan "main mata" dalam pertandingan terakhir untuk menyingkirkan Indonesia terbukti.
Sebenarnya kita mesti berjuang maksimal saat melawan Vietnam dan Thailand, apalagi kita adalah tuan rumah yang sudah pasti didukung full oleh penonton yang memenuhi tribun. Kemenangan untuk Indonesia yang mestinya menjadi hasil akhir dua pertandingan tersebut.
Tetapi sudahlah, semua sudah terjadi. Ibaratnya nasi sudah jadi bubur. Biarlah kejadian ini menjadi pembelajaran agar kita lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi hal-hal semacam ini.
Suatu turnamen memang memiliki aturan yang berlaku untuk semua tim tanpa kecuali. Karena itu harus pula ditaati oleh semua tim.
Salah satu penghalang besar kegagalan Indonesia di piala AFF kali ini juga adalah faktor luck. Kita kurang beruntung pada turnamen kali ini.
Bayangkan saja dari produktivitas gol saja kita unggul jauh dari Thailand dan Vietnam. Tetapi itulah sepak bola.
Pertandingan semi final sudah selesai. Hasilnya pun sudah didapat dimana kedua tim, yaitu Vietnam dan Thailand langkahnya sudah dikandaskan oleh Malaysia dan Laos.
Meski demikian tidak lantas kita harus bersorak atas kegagalan mereka. Ini adalah permainan sepak bola dengan berbagai aturan mainnya. Bisa saja, saat ini aturan tersebut merugikan tim kita, namun di saat lain justru sangat menguntungkan kita di lain pihak.
Yang pasti bahwa kita patut berbangga melihat perjuangan tanpa mengenal lelah yang ditunjukkan oleh skuat muda kita.
Walaupun harus tersingkir lebih awal dari piala AFF 2022 tetapi kita bisa keluar dari lapangan dengan kepala tegak karena hasil di atas lapangan menunjukkan kualitas kita lebih baik dari pada Vietnam dan Thailand.
Hanyalah faktor keberuntungan yang belum memihak kepada kita kali ini.