Dari Jerman Presiden menggunakan pesawat menuju Polandia, kemudian melanjutkan ke Ukraina menggunakan Kereta Api.
Setelah bertemu Zelenski, Presiden pun akan melanjutkan perjalanan ke Rusia untuk bertemu Vladimir Putin.
Tentu saja misi perdamaian yang dibawa Kepala Negara kita, merupakan misi perdamaian dari seluruh dunia.
Kita mengharapkan perdamaian lekas tercipta antara kedua negara agar keadaan dunia tidak semakin terpuruk.
Apalagi dunia baru saja mulai pulih dari pandemi covid-19 yang begitu menyengsarakan dan mambatasi pergerakan orang dari negara ke negara, dari kota ke kota, bahkan dari kampung ke kampung.
Misi perdamaian ini sendiri mempunyai tujuan yang sangat strategis bagi bangsa Indonesia dalam tiga hal berikut.
Pertama, Indonesia akan menunjukkan kepada dunia bahwa netralitasnya bukanlah netralitas yang pasif. Negara kita tetap aktif untuk menciptakan perdamaian dunia. Dan ini bagus bagi langkah-langkah konkrit kita ke depan sebagai sebuah bangsa.
Dengan tindakan ini, Indonesia pun mau menunjukkan bahwa Indonesia tidak terkesan absen dan permisif atas konflik yang sedang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
Kedua, dengan upaya perdamaian yang dilakukan dengan kunjungan ini Indonesia mau menunjukkan kepeduliannya terhadap berbagai isu kemanusiaan, serta memberikan kontribusi mengenai krisis pangan akibat perang.
Sebelumnya diketahui bahwa akibat perang ini, pasokan bahan pokok di negara-negara di dunia mengalami gangguan yang cukup signifikan. Akibatnya harga barang-barang semakin mahal serta menyebabkan inflasi meningkat tajam negara berkembang dan berpenghasilan rendah.
Konflik ini juga berdampak pada meningkatnya ancaman krisis pangan dan energi global, karena itu Indonesia juga penting untuk membawa misi tentang pangan dan energi.