Survey tersebut mengetengahkan data bahwa 82,1 persen responden menyatakan kurikulum merdeka sangat bermanfaat dan hanya 4,5 persen yang menilai kurang bermanfaat. Dan 0,4 persen menilai tidak bermanfaat. Sedangkan 13 persennya mengatakan tidak tahu.
Walaupun demikian, sebuah kurikulum baru akan menjadi berhasil atau tidak ketika diimplementasikan. Karena tahun pelajaran 2022/2023 akan menguji apakah penerapan kurikulum merdeka ini mampu membawa sebuah perubahan dalam dunia pendidikan kita.
Sebab kita harus jujur, kurikulum pendidikan kita sudah berganti untuk kesekian kali tetapi pendidikan kita masih tetap berada di dasar perengkingan Pissa.
Semoga kurikulum merdeka bisa memberikan jawaban atas semua permasalahan pendidikan yang kita hadapi selama ini.
Kurikulum merdeka menawarkan beberapa keuntungan bagi siswa dan guru.
Bagi siswa, keuntungannya adalah mereka akan lebih bebas memilih mata pelajaran sesuai bakat, minat, dan aspirasinya. Sedangkan untuk guru, mereka akan mengajar sesuai dengan tahapan capaian dan perkembangan peserta didik.
Keuntungan lain yang diperoleh satuan pendidikan adalah sekolah bisa menerapkan beberapa bagian dan prinsip dari kurikulum merdeka tanpa harus mengganti kurikulum satuan pendidikan yang diterapkan.
Bila itu dirasa tidak cocok maka sekolah bisa menerapkan kurikulum merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan.
Dan opsi terakhir, sekolah bisa menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar.
Mari bergerak bersama untuk terus mengembangkan diri menuju pembelajaran yang merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H