Akan tetapi salah satu cara terbaik untuk menghindari terjadinya penumpukkan sampah plastik yaitu dengan berhenti memproduksi plastik.
Penemuan enzim dari cacing super maupun bakteri Pseudomonas sp untuk mengurai sampah plastik, atau bakteri E. Coli juga tidak akan berdampak apa apa bila manusia terus memproduksi plastik.
Penemuan-penemuan itu adalah cara mencegah agar keadaan dunia sekarang yang sementara darurat sampah plastik, tidak berlangsung terus-menerus dan membawa konsekuensi yang buruk bagi manusia.
Apabila plastik terus diproduksi dan permintaan pasar pun tetap tinggi, maka semua perkiraan tentang penumpukan sampah plastik di tahun 2040 atau 2050 bukanlah isapan jempol belaka. Dan pasti akan menjadi kenyataan yang tidak bisa kita hindari.
Ini memang akan jadi dilema sendiri bagi industri yang bergerak di bidang produksi plastik.
Namun, cara berpikir seperti itu hendaknya kita singkirkan. Sebab berbicara tentang sampah plastik, bukan sekedar berbicara tentang masalah segelintir orang. Ini masalah seluruh dunia dimana di sana ada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Kita tidak menghendaki semua yang ada saat ini suatu saat musnah oleh karena kecerobohan dan kelalaian kita yang menyebut diri makhluk paling mulia di atas bumi ini.
Sekali lagi, semua penemuan yang telah diungkap di atas hanyalah merupakan jawaban alam atas keluhan kita selama ini.
Tetapi bila penemuan-penemuan tersebut menjadikan kita semakin serakah untuk memakai plastik secara lebih masif dari sebelumnya, maka alam pasti mempunyai cara untuk menyeimbangkan dirinya lagi. Dan jangan salahkan alam bila spesies manusialah yang jadi korbannya.
Salam sehat!