Memasukan kembali Pendidikan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan sejak dari Paud merupakan langkah preventif bagi nilai-nilai radikal itu mempengaruhi otak anak-anak kita.
Internalisasi nilai-nilai pancasila yang ditanamkan ke dalam diri anak sejak dini diharapkan menjadi senjata ampuh dalam menangkal nilai-nilai yang berseberangan dengan Pancasila.
Anak-anak perlu kembali diperkenalkan dengan pancasila.
Anak-anak perlu mengenal dulu apa itu pancasila sambil diarahkan untuk menghayati nilai-nilainya lewat cara bertutur, bersikap, dan bertingkah laku.
Badan Pembinaan  Ideologi Pancasila (BPIP) telah menyusun lima belas buku ajar Pendidikan Pancasila mulai dari jenjang Paud hingga Pendidikan Tinggi. Â
Selain itu ada juga text book yang disiapkan oleh Kemendikbudristek yang akan dikolaborasikan 15 buku yang sudah disiapkan oleh tim BPIP.
Menurut Menteri Nadiem, mata pelajaran Pendidikan Pancasila sendiri  bertujuan untuk mewujudkan cita-cita para pendiri bangsa mewujudkan masyarakat yang hidup berdampingan dengan semangat bergotong royong di tengah keberagaman.
Melalui mata pelajaran pendidikan pancasila, kita bisa memperjuangkan hal yang lebih fundamental yaitu memberikan pemahaman yang benar kepada anak-anak didik tentang nilai-nilai adiluhur yang terkandung dalam pancasila.
Setelah memperoleh pemahaman, diharapkan nilai-nilai pancasila tersebut bisa dihayati dan diamalkan secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Untuk membumikan Pancasila bisa dilakukan dengan sederhana. Karena pada dasarnya nilai dalam Pancasila sudah hadir dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Bersikap ramah kepada sesama, memberikan bantuan kepada fakir miskin, serta mengedepankan musyawarah dalam memutuskan suatu persoalan adalah contoh-contoh bagaimana sebagai warga negara telah mengamalkan Pancasila dalam kehidupan bersama.