Sementara itu, untuk sekolah negeri semua fasilitas dan sarana prasarana disediakan oleh pemerintah, entah itu pemerintah pusat maupun daerah.
Inilah ketimpangan yang memang sudah ada sejak dahulu, namun pemerintah seolah-olah menutup mata terhadap keluhan dan rintihan sekolah-sekolah swasta ini.
Saya pernah menulis persoalan sekolah swasta dan negeri ini dalam sebuah artikel yang isi garis besarnya mempersoalkan tentang sekolah swasta dan negeri. Mengapa dalam mengelola pendidikan, pemerintah harus memilah-milah negeri dan swasta.
Baca juga: Disparitas Timur dan Barat Pendidikan Tinggi di Indonesia Menyongsong Dunia Metaverse
Di sisi lain, dikotomi antara sekolah swasta dan negeri ini pun cukup mencolok dalam hal penempatan guru negeri. Padahal sekolah swasta dan negeri sama-sama mendidik anak-anak dari bangsa ini.
Apabila pemerintah mau saja serius meningkatkan kualitas pendidikan agar merata di seluruh negeri, samakan aturan pengelolaan dan penyelenggaraan sekolah baik swasta maupun negeri.
Tinggal saja pengawasan diperketat untuk yang swasta agar dana-dana pendidikan yang digelontorkan pemerintah benar-benar difungsikan untuk pendidikan dan bukan untuk hal-hal yang lain.
Kita mesti berguru pada Kuba yang mampu mengentaskan buta huruf dalam dua tahun saja dan mampu menjadi negara yang paling maju pendidikannya di antara negara-negara Amerika Latin.
Pemerintah Kuba di bawah rezim Fidel Castro mengubah secara total wajah pendidikan Kuba.
Kini pendidikan mereka terbaik di antara negara-negara Amerika Latin.
Pemerintah memang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa.