Ledalero dalam bahasa daerah setempat (bahasa Sikka) berarti bukit sandaran matahari.
Sebuah tempat eksotis nan indah, tempat pembinaan dan sekolah tinggi untuk para calon imam dan awam.
Pada awalnya, perpustakaan ini dibangun dengan tujuan menyediakan sumber-sumber bacaan dan pustaka bagi mahasiswa-mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafata Ledalero.
Mulanya koleksi buku dan majalah di perpustakaan ini paling banyak dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Latin.
Maklum, banyak dosen dan pengajar waktu itu adalah pastor-pastor Belanda dan Jerman. Sedangkan buku-buku berbahasa Latin, sebab pada waktu itu bahasa pengantar kuliah STFK Ledalero dalam bahasa Latin sesuai tuntutan Gereja waktu itu.
Saat ini pengelolaan perpustakaan Ledalero dilakukan secara profesional menggunakan standar internasional.
Sumber bacaan berupa buku dan majalah yang bervariatif membuat para pengunjung betah berlama-lama di sana.
Pengelolaan  perpustakaan juga terus diupayakan untuk menyediakan pelayanan terbaik bagi para pengunjungnya.
Mahasiswa-mahasiswa dibuat nyaman bila berkunjung ke sana. Hampir semua sumber pengetahuan tersedia.Â
Pelayanan yang diberikan oleh para pustakawan yang mengelolah perpustakaan ini juga memuaskan.
Buku-buku mulai dari zaman lampau hingga buku-buku yang sedang ternd saat ini pasti ada di perpustakaan Ledalero.
Perpustakaan Ledalero telah memakai sistem klasifikasi decimal (Decimal Classification) sebagaimana yang dipakai dalam dunia perpustakaan internasional.Â
Klasifikasi ini dilengkapi dengan sistem katalog dengan menggunakan kartu atau komputer.