anak adalah dunia bermain. Justru ada anomali bila anak-anak tidak suka bermain.Bermain sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan awal pada anak usia dini.
DuniaBermain itu menyenangkan. Karena itu di Paud atau Taman Kanak-Kanak (TK) selalu ditekankan agar anak-anak lebih banyak bermain.
Meski demikian, sebagai orang tua kita harus mengarahkan anak-anak sehingga mereka mampu membedakan mana permainan yang boleh dan mana yang tidak boleh.
Banyak bentuk permainan yang menjadi kegemaran anak-anak. Tapi bentuk permainannya tentu beda-beda tergantung lingkungan dan daerah.
Anak-anak yang ada di kota tentu memiliki permainan yang berbeda dengan mereka yang ada di kampung. Â
Nah perbedaan itulah yang menyebabkan beberapa jenis permainan yang bisa melatih anak untuk kreatif dan bertanggung jawab kini mulai hilang.
Misalnya dahulu, waktu kembali dari sekolah saya bersama teman-teman biasanya singgah sejenak di sebuah bengkel kayu hanya untuk mengumpulkam tripleks-tripleks sisa dan kayu-kayu kecil untuk merakit sebuah mobil mainan.
Selain itu banyak permainan yang bisa mengajarkan kami untuk membuat perhitungan yang matang dan membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi.
Dari Kompas.com, saya coba mengumpulkan beberapa nama jenis permainan tradisional yang mempunyai nama setelah cek ternyata sama seperti yang kami mainkan waktu kecil dulu tapi dengan nama yang berbeda.
Permainan-permainan tradisional itu mulai dilupakan dan hampir sudah tidak dikenal oleh genarasi gedged saat ini.
Permainan-permainan itu antara lain congklak yang dimainkan oleh dua orang dengan cara memindah batu atau biji-bijian dari satu lubang ke lubang. Jumlah biji 98. Sementara lubang-lubang yang dibuat berjumlah 16 yang terdiri dari 14 lubang kecil dan 2 lubang besar yang ada di kedua ujung. Lubang-lubang itu bisa dibuat di sebuah papan kayu atau juga di tanah. Tetapi agar bertahan lama sebaiknya dibuat dengan menggunakan sebuah papan kayu.