Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Permainan Anak-Anak Tempo Dulu yang Mulai Dilupakan dan Mainan yang Berbahaya untuk Anak

9 Mei 2022   21:24 Diperbarui: 9 Mei 2022   21:35 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ulasan media itu juga menyebutkan bahwa bermain mampu meningkatkan hormon kebahagiaan anak.

Akan tetapi di samping permainan-permainan yang mampu membangkitkan rasa bahagia, ada pula permainan yang menggunakan mainan yang berbahaya. Permainan semacam itu perlu ada pengawasan dari orang dewasa atau orang tua.

Dikutip dari the Asianparent, berikut tujuh mainan yang sebaiknya mendapat pengawasan dari orang tua atau bila perlu dihindari oleh anak-anak.

Mainan-mainan itu antara lain,  mainan dengan pita atau tali, mainan dengan bagian-bagian kecil, mainan dengan bunyian yang keras, mainan yang bisa dinaiki, mainan dengan proyektil, mainan yang bermagnet dan mainan dengan baterai kecil.

Mainan-mainan tersebut berbahaya karena bisa menyebabkan anak tercekik (pita atau tali) dan tersedak (mainan dengan bagian-bagian yang kecil). Sementara itu bunyi-bunyian yang keras bisa merusak gendang telinga anak.

Jadi biarkan anak-anak bermain sepuasnya tapi perlu juga diawasi agar bisa menghindari bahaya-bahaya yang bisa saja terjadi saat anak bermain.

Salam sehat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun