Kedua, tetap tenang dan pengendalian diri sangat penting dalam situasi yang tidak pasti ini.Â
Dalam situasi seperti saat ini dengan berbagai pemberitaan yang berseliweran kita menjadi rentan terhadap berbagai berita hoax yang beredar. Karena itu selain kewaspadaan, yang dibutuhkan adalah ketenangan.Â
Tenang dalam menyikapi segala pemberitaan menjadi kunci vital agar kita tidak terbawa dalam situasi batin yang kacau. Situasi batin yang kacau balau menyebabkan orang menjadi lebih rentang terhadap berbagai penyakit yang menyerang tubuh.
Saat ini, Kementerian Kesehatan sedang berupaya menginvestigasi penyebab kejadian hepatitis ini melalui pemerikasaan panel virus secara lengkap. Karena itu sebelum ada pengumuman resmi dari Kementerian kesehatan tentang penyakit baru ini, kita sebaiknya tenang dan tidak ikut menyebarkan berita-berita hoax yang beredar.
Ketiga, Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.
Menghadapi penyakit menular, cara terbaik yang kita lakukan adalah menghindari berbagai risiko yang memungkinkan penyakit itu menular.Â
Cara penularan penyakit hepatitis yang paling umum adalah lewat makanan atau minuman mentah atau belum sepenuhnya matang yang sudah terpapar virus.
Selain itu, perilaku kebersihan masyarakat juga memegang andil terhadap penularan penyakit ini. Misalnya tidak mencuci tangan setelah dari toilet, lalu menyentuh benda lain bisa menularkan virus ke orang lain.
Cara penularan lainnya adalah lewat transfusi darah, pemakaian jarum suntik yang tidak steril, dan berhubungan seks.
Marilah kita waspada dan tetap tenang dalam menghadapi penyakit baru ini sambil tetap memperhatikan protokol kesehatan yang masih berlaku sampai dengan saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H