Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mempersoalkan Pendidikan Karakter Bangsa Kita Melalui Kasus Daffa di Yogyakarta

7 April 2022   11:13 Diperbarui: 7 April 2022   17:14 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tim Inafis Polda DIY saat olah TKP di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Senin (4/4/2022)(KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO)

Untuk mengantisipasi kenakalan remaja yang semakin meresahkan ini sebenarnya yang perlu dilakukan orang dan pihak sekolah adalah menanamkan nilai dan norma yang kuat bagi anak. Kadang-kadang orang tua alih-alih mengikuti perkembangan zaman, membiarkan anak menemukan nilai-nilai yang menyesatkannya ke jalan yang salah.

Kemudian harus diikuti dengan pelaksanaan aturan yang konsisten. Hal ini kadang-kadang dilalaikan oleh orang tua. Tidak ada aturan yang konsisten dari orang tua untuk anak. Terkadang orang tua berbicara A, tetapi berbuat B. 

Bentuk antisipasi lain dari orang tua dan guru adalah anak dididik untuk memiliki kepribadian yang kuat dan teguh sehingga tidak mudah terpengaruh melakukan hal-hal negatif seperti yang sudah disebutkan di atas.

Sekali lagi keluarga merupakan kunci utama untuk mencegah kenakalan remaja. Semua dapat diperbaiki di dalam keluarga. Jika keluarga hancur, maka lingkungan juga hancur, masyarakat hancur, dan akhirnya negara pun hancur.

Nilai-nilai moral yang sudah ditanamkan orang tua dari rumah tinggal diperkuat di bangku pendidikan. Orang tidak menyerahkan dan memercayakan pembentukan karakter anak sepenuhnya kepada sekolah.

Bila sinegitas orang tua dan sekolah ini terintegrasi dengan baik, niscaya peristiwa-peristiwa serupa yang menimpa Daffa bisa terhindarkan.

Karena itu di awal artikel ini, saya coba mempertanyakan pendidikan nilai dan moral kita selama ini. Apakah sudah benar atau belum. Bila sudah, maka pasti ada sesuatu yang salah dan mesti dibenahi. Tetapi kalau belum benar, maka mari kita benahi bersama-sama. 

Ini adalah tanggung jawab kita bersama. Bukan saja tanggung jawab pemerintah dan sekolah, tapi merupakan tanggung jawab kita sebagai orang tua.

Kita harus cepat membenahi celah ini, sebelum akhirnya melebar dan mendatangkan masalah yang lebih besar bagi bangsa ini.

Sayang bila, generasi muda kita masih terjebak dalam persoalan-persoalan non humanis seperti sekarang. Mereka harus dibimbing agar menemukan jalan yang benar dan akhirnya mengubah tingkah laku dan habit mereka dari yang tidak baik ke arah yang lebih baik.

Kita butuh generasi muda yang paham akan nilai dan moralitas hidup yang baik sehingga bisa membawa bangsa kita kepada masa depan yang lebih cerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun