Di Indonesia, pemerintah telah menetapkan Pertalite sebagai BBM penugasan sebagai ganti Premium atau Ron 88.Â
Di samping itu ada juga Pertamax atau bensin Ron 92 dan Pertamax Turbo atau Ron 98. Harga masing-masingnya per 31/3/2020 Pertalite (RON 90): Rp 7.650, Pertamax (RON 92): Rp 9.000, sedangkan Pertamax Turbo (RON 98): 14.500.
Yang mengalami kenaikan per 1 April adalah pertamax. Di wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter dari sebelumnya hanya Rp 9.000 per liter. Sehingga, harga Pertamax naik Rp 3.500 per liter. Â
Sedangkan di luar Pulau Jawa, harga Pertamax bisa menyentuh angka Rp 12.750 per liter hingga Rp 13.000 per liter. Kemudian untuk pertalite, harganya tidak berubah tetap berada Rp 7.650 per liter untuk seluruh Indonesia.
Melihat perbandingan dengan sesama negara lain ASEAN, kenaikan ini dirasa masih wajar.
BBM ini harusnya diatur secara bijak agar menyelamatkan muka kita sebagai bangsa. Sebab di antara 8 negara yang masih menggunakan bahan bakar dengan nilai oktan rendah, Indonesia salah satunya.
Kita tidak mengharapkan agar negara terus mensubsidi BBM. Sebab subsidi yang terjadi selama ini lebih menguntungkan orang-orang berduit ketimbang rakyat miskin.
Mengapa saya berani mengatakan demikian? Kenyataan membuktikan kenderaan-kenderaan yang banyak, pemiliknya adalah orang-orang kaya. Sementara orang miskin mana punya kenderaan, makan saja susah.
Subsidi yang seharusnya menolong orang miskin, malah tidak sampai pada sasarannya.
Kiranya wacana pemerintah mengganti kenderaan bermotor dengan kenderaan listrik dapat segera terealisasi.
Ini akan menjadi lebih mudah karena kita memiliki Baterai Lithium yang sudah bisa kita produksi sendiri berkat kerja sama dengan Cina.