Secara sadar kita harus mengakui, pandemi adalah momok yang menakutkan sebab semua kebebasan kita sebagai manusia dipasung. Gerak kita dibatasi. Semua orang harus menjaga jarak dengan orang lain, menghindari kerumunan, cuci tangan, dan pakai masker.
Dua tahun yang mencekam ini sudah kita lalui. Kini kita telah memasuki masa new normal yang membawa sedikit angin segar.
Lebih menyenangkan lagi, banyak event-event besar sudah kembali bisa digelar secara off line dengan penonton yang berjumlah besar, seperti event bola kaki, event Allengland yang baru saja selesai, dan tentunya motogp Mandalika yang juga baru saja selesai.
Semua itu sudah boleh dilakukan tapi dengan syarat tertentu. Para penonton sudah harus divaksin dosis 1 dan 2 dan kalau mau supaya lebih aman maka vaksin booster.
Sebuah survei dari jaringan jasa profesional PricewaterhouseCoopers (PwC) pada 2021 terhadap 73 negara mencatat bahwa secara global sektor perhotelan dan hiburan menjadi sektor yang paling terdampak pandemi virus corona.
Di Indonesia, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif juga menjadi yang paling terdampak, sampai-sampai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelontorkan hibah triliunan rupiah untuk membantu para pelaku usaha.
Maka ketika Kemenparekraf memprakarsai untuk kembali menggelar konser offline di Jakarta di bulan November nanti merupakan sebuah gebrakan dan terobosan yang bisa dimaklumi.
Hal ini dimaksudkan agar geliat dan aktivitas perekonomian kita dari dunia hiburan terutama industri musik bisa kembali bergerak.
Dengan mengharapkan efek domino dari konser ini, dunia pariwisata kita pun diharapkan kembali bangkit.
Seperti dilansir media-media online besar tanah air, mega konser yang akan digelar di Jakarta merupakan bagian dari Tour dunia Justin Bieber. Konser ini pun akan melibatkan beberapa penyanyi besar tanah air.