Meski demikian perlu kehati-hatian sebab ubi kayu mengandung sianida. Oleh sebab itu bahan pangan ini tidak boleh dikonsumsi mentah.
Pengolahan yang benar akan menghilangkan kandungan sianida yang ada pada ubi kayu.Â
Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, proses membersihkan, merendam, mengeringkan, dan memasaknya membuat senyawa tersebut aman untuk dikonsumsi.
Jarang ditemukan kasus keracunan sianida akibat ubi kayu, karena orang-orang telah mengetahui bagaimana cara aman mengolahnya.
Selain mengandung sianida alami, ubi kayu juga dapat menyerap polutan dari daerah di mana ia tumbuh.
Beberapa jenis polutan tersebut, termasuk logam, pestisida, dan herbisida.
Akan tetapi, sekali lagi pengolahan yang benar menghilangkan jenis-jenis polutan tersebut sehingga aman dikonsumsi.
Sementara ini sedang dilakukan penelitian secara intens terhadap pangan lokal yang satu ini agar dapat dimanfaatkan untuk mengatasi stunting di daerah ini.
3. Kacang Hijau
Kacang hijau sudah diketahui luas manfaat dan gunanya bagi kesehatan dan terutama bagi bayi guna mengatasi stunting.
Kacang hijau dipilih sebagai makanan pendamping karena kaya akan nutrisi yang ideal bagi tumbuh-kembang anak. Selain itu, beberapa fakta ini menjadi alasan mengapa di Posyandu, anak diberi bubur kacang hijau.
Kacang hijau adalah sumber vitamin. Ada sejumlah vitamin yang terkandung di dalam kacang hijau, yaitu C, A, K, E, dan B6. Kacang hijau juga telah terbukti kaya akan tiamin, riboflavin, niasin, folat, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, fosfor, seng, dan natrium.