Donnarumma, kekecewaan para pemain PSG jelas terlihat saat meninggalkan lapangan Barnebeu malam itu (10/3/2022).
Apakah hanya hoax atau apa pun itu berita tentang pertengkaran hebat antara Neymar dan GianluigiDatang ke Barnebeu dengan pemain bertabur bintang dan unggul agregat 1-0 menjadi modal dasar yang cukup kuat bagi PSG untuk melaju ke babak selanjutnya.
Ada Messi, Neymar, Mbappe, dan nama-nama besar lainnya yang tidak asing lagi bagi para penggemar bola sejagat.
Namun kenyataannya, punya pemain bintang saja tidak cukup. Permainan sepak bola adalah permainan tim di mana sebelas pemain yang ada di lapangan harus saling mengisi dan berpadu membentuk satu harmoni. Sehingga pemain lawan tidak memiliki celah sekecil pun untuk menciptakan peluang di depan gawang.
10 Maret menjadi saat di mana kelengahan kecil itu mampu menciptakan peluang yang membalikkan keadaan. PSG yang semula penuh percaya diri dibuat tidak berdaya dan harus menghentikan mereka untuk tetap melaju dalam perburuan piala Champions tahun ini.
Setelah babak pertama unggul 1-0 lewat Mbappe pada 39, Â PSG harus menelan kekalahan 3-1 karena di babak kedua Benzema mampu menciptakan hattrik.
Padahal dari statistik penguasaan bola dan peluang di depan gawang lawan, PSG unggul dari Madrid.
Kehancuran PSG dimulai di menit ke 61 ketika Benzema mencetak gol penyama kedudukan akibat blunder fatal yang dilakukan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma.
Dengan hattrik Benzema agregat akhir adalah 3-2 yang membuat PSG harus angkat koper lebih awal dari liga Champions.
Harapan Messi untuk menjuarai liga Champions bersama tim yang berbeda hanya tinggal impian, setidaknya untuk musim liga champions kali ini.
Apesnya, dikabarkan setelah pertandingan itu Neymar dan Donnarumma bertengkar hebat di ruang ganti. Berita ini tentu menjadi kabar buruk kalau benar. Sebab itu artinya kekompakan dan keutuhan tim akan memudar dan membawa implikasi ketika ada di lapangan.
Insiden Donnarumma dan Neymar itu bukan satu-satunya insiden yang mewarnai laga itu.
Katanya Presiden PSG, Nasser El Khelafi dilaporkan sempat marah-marah ke staff Real Madrid dan mengancam membunuhnya.
Pertengkaran itu dikabarkan bermula dari Donnaruma yang menuding Neymar sebagai penyebab terjadinya gol kedua bagi Madrid. Neymar yang tidak puas lalu melontarkan balasan yang menohok kepada Donarumma. Dia menuding kekalahan PSG disebabkan oleh bluder Donnaruma.
Lanjut berita itu, sambung mulut kedua pemain itu akhirnya memanas dan tinggi tensinya. Buntut dari adu mulut tersebut, hampir saja terjadi aduh jotos di ruang ganti. Â Untung saja cepat dilerai oleh teman-teman mereka.
Entah pertengkaran itu benar atau tidak, namun para pemain PSG memang sangat frustasi karena selama satu jam di atas lapangan mereka merasa telah memenangkan pertandingan itu.
Namun sedikit kelengahan dan kesantaian para pemain di babak kedua telah menjadi blunder dan pukulan telak bagi Les Parisiens.
Setelah berita ini viral, Neymar memberikan klarifikasi soal pertengkarannya dengan Donnarumma.
Menurutnya, berita ini hanyalah Hoaks yang sengaja diciptakan untuk merusak tim.
Untuk menepis berita itu, dalam klarifikasinya Neymar menyertakan juga tangkapan layar whatsap percakapannya dengan Donnarumma disertai dengan link berita yang mengabarkan tentang pertengkaran itu.
Dalam chat tersebut, katanya Neymar bahkan nampak menyemangati Donnarumma yang sempat meminta maaf soal blundernya.
"Hei, Ney. Saya minta maaf untuk kemarin, berita ini tidak dapat diterima," tulis Donnarumma.
"Kawanku! Ini bisa terjadi dalam sepak bola," jawab Neymar.
"Kita adalah tim dan kami semua bersamamu. Kamu masih sangat muda dan kamu akan memenangkan banyak gelar. Tetap semangat," lanjut Neymar.
Pada halaman selanjutnya, Neymar kemudian mengkritik jurnalis yang memuat berita mengenai perkelahian dirinya dengan Donnarumma.
Eks penyerang Barcelona tersebut menyebut jurnalis yang menulis berita itu tidak kompeten.
"Saya benci harus berbicara tentang berita ini, tetapi berita yang ada di postingan sebelumnya adalah sebuah kebohongan," tulis Neymar.
Neymar mengatakan tidak ada pertengkaran di ruang ganti.
Kita tidak tahu pasti tentang berita itu. Tetapi dengan klarifikasi ini, kesimpulannya bahwa berita ini HOAKS. Bila benar, ada sedikit argumen di antara kedua pemain mungkin saja.
Ekses negatif berita ini sungguh terasa di antara para pemain PSG sendiri. Belum lagi isu ini sudah nantinya digoreng sedemikian rupa sehingga keretakan di dalam tim sendiri semakin besar.
Satu pelajaran yang pasti dari kekalahan PSG ini bahwa menang dan kalah dalam sebuah kompetisi adalah hal lumrah.
Di dalam sebuah pertandingan pastinya ada yang menang, ada yang kalah. Tidak bisa menang semua atau sebaliknya.
Ungkapan bahwa bola itu bulat ada benarnya. Kebundarannya memungkinkan segala yang tidak mungkin menjadi mungkin. Selama waktu 90 menit waktu normal dan 30 menit babak tambahan belum selesai apa pun masih bisa terjadi.
Semua analisa dan perhitungan matematis hanyalah prediksi yang kadang-kadang benar tapi kadang-kadang pula salah.
PSG harus mengubur mimpinya lebih awal dalam perburuan "Si Telinga Besar" tahun ini.
Namun yang lebih penting adalah semoga kabar pertengkaran Donnarumma dan Neymar tidak benar sebagaimana yang telah diklarifikasi oleh Neymar sendiri.
Salam Olahraga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H