Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Alarm Bahaya Perang Nuklir yang Berdentang Kencang di Perang Rusia-Ukraina

3 Maret 2022   20:48 Diperbarui: 4 Maret 2022   12:11 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambaran "mencekam" nuklir Rusia hantam Ukraina. Screenshot Sputnik via CNBC Indonesia.

Alarm dan ancaman bahaya perang nuklir sungguh terpampang di depan mata tatkala Putin mensiagakan pasukan penangkal nuklirnya dalam siaga tinggi.

Bahaya ini semakin jelas dengan tidak adanya tanda-tanda Rusia menghentikan invasinya ke Ukraina.

Hal ini bisa memancing Amerika dan sekutunya NATO mengambil sikap perang terbuka dengan Rusia. Dan bila ini benar-benar terjadi, perang dunia ke-3 tidak bisa kita hindari.

Dan tidak ada yang bisa menjamin tidak ada penggunaan senjata nuklir untuk mempertahankan diri.

Perang Rusia-Ukraina ini memang sangat ditakutkan karena akan bisa memicu perang dunia ketiga yang telah diramal banyak orang di mana bisa menjurus ke perang nuklir. Sebab Rusia tahu, di belakang Ukraina ada Amerika dan sekutunya NATO.

Beberapa waktu lalu Menteri luar negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian mengomentari ancaman nuklir Rusia. Ia mengingatkan bahwa NATO juga merupakan aliansi nuklir. Dengan kata lain Le Drian ingin mengingatkan Rusia bahwa Pakta Atlantik Utara juga memiliki senjata nuklir. Apakah ini tanda-tanda akan ada perang nuklir?

Mari kita lihat tanggapan Putin ketika menanggapi kicauan ini. Putin langsung  mensiagakan pasukan penangkal nuklirnya dalam status siaga tinggi pada Minggu, 27 Februari 2022 lalu.

Hari ini terhitung hari ke-8 saat Rusia mulai invasinya ke Ukraina 24 Februari 2022 lalu. Kita tidak melihat ada tanda-tanda berakhirnya perang. Malahan Rusia semakin gencar membombardir Ukraina dari segala arah.

Rusia bahkan telah merengsek jauh ke kota-kota utama Ukraina. Sebut saja Kharkiv. Pasukan terjun payung Rusia telah mendarat di sana setelah sebelumnya dibom selama beberapa hari.

Ibu kota Ukraina, Kyiv pun telah dibombardir oleh Moskow.  
Bagaimana dengan perundingan damai? Perundingan damai dan gencatan senjata harus diupayakan sebelum keadaan lebih memburuk.

Beberapa hari lalu pada pertemuan yang pertama di Belarus tapi belum ada kata sepakat yang ditemukan sehingga direncanakan untuk menuju ke pertemuan kedua. Karena itu pertemuan untuk perundingan kedua akan dilaksanakan hari ini, Kamis 3 Maret 2022 waktu Belarus.

Ketegangan dunia makin meningkat dengan sanksi-sanksi keras yang diberikan oleh Amerika dan Barat terhadap Rusia.

Vladimir Putin menuduh Amerika dan Barat telah mengambil langkah-langkah tidak bersahabat dalam konflik Rusia-Ukraina.

Kita berharap saja tidak ada konflik senjata yang langsung melibatkan tentara Amerika atau NATO dengan tentara Rusia di Ukraina. Atau dalam kacamata awam, jangan sampai ada rudal nyasar yang mampir di salah satu negara NATO.

Untuk diketahui Putin selalu membawa tas nuklirnya ke mana pun ia pergi. Ketakutan terbesar adalah bila ada informasi yang salah dan Putin terlanjur menekan tombol nuklirnya, maka bencana besar yang ditakutkan itu akan terjadi.

Kiamat dunia bisa saja lebih cepat datangnya sebab kehancuran yang akan membinasakan manusia pasti terjadi.

Memang sejak awal, kecemasan terjadinya perang Rusia-Ukraina yang terutama adalah soal penggunaan senjata nuklir. Senjata nuklir adalah senjata perang yang paling dikuatirkan karena memiliki daya hancur yang besar.

Sebagai gambaran saja bahwa Moskow memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia dan sejumlah besar rudal balistik yang membentuk tulang punggung pasukan penangkal negara itu.

Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan ada sekitar 6.257 armada nuklir yang Rusia miliki termasuk 527 rudal balistik antar atau ICBM yang bisa diluncurkan dari kapal selam dan alat pembom strategis.

Catatan bahwa kecepatan tertinggi rudal balistik antar benua ini bisa mencapai 4 mil/s dalam waktu 10 menit setelah peluncuran. Karena itu diperkirakan bisa mencapai Inggris 20 menit dari Rusia setelah peluncurannya.

Rusia juga memiliki 2000 senjata nuklir berdaya ledak rendah. Mereka juga mengembangkan senjata super terbaru seperti rudal jelajah bertenaga nuklir dan senjata hypersonik yang dilengkapi nuklir.

Gambaran ini sangat menakutkan andaikata perang nuklir benar-benar terjadi.


Sementara itu, Amerika menempati posisi ke dua dalam kepemilikan senjata nuklir yaitu 5.550 hulu ledak. Kemudian menyusul Cina,  Prancis, Inggris, Pakistan, India, Isreel dan Korea Utara.

Jadi bisa dibayangkan dari beberapa negara ini kalau ada yang berniat menggunakan senjata nuklir untuk berperang, maka sudah bisa dipastikan dunia ini akan hancur.

Perang nuklir akan menciptakan kiamat yang makin mendekat. Dari pengalaman perang dunia ke-2 ketika Amerika menggunakan bom atom untuk meluluhlantakan Hiroshima dan Nagasaki, kita sudah bisa membayangkan bahaya apa saja yang mengintai ketika perang nuklir terjadi. 

Yang pastinya adalah kehidupan setelah perang nuklir akan berubah total.

Menurut para ilmuwan, setelah perang nuklir maka akan turun hujan hitam pekat yang berisi gas berancun dengan tingkat radiasi 100 kali lebih kuat dari pada di lokasi pemboman.

Ada pula denyut elektronik yang menyebabkan matinya listrik, terhapusya semua data di internet, dan kekacauan-kecauan lainnya yang berhubungan dengan listrik, internet dan gelombang elektromagnetik.

Kabut asap yang dihasilkan dari ledakan akan menghalangi sinar matahari. Ini akan menyebabkan tanaman mati dan tentu saja dunia pertanian akan hancur total. 

Kelaparan akan terjadi di mana-mana yang akan disusul dengan kematian dan kepunahan manusia dan makhluk hidup lainnya. 

Bencana lain yang tidak kalah mengerikan adalah sobeknya lapisan Ozon yang membuat Sinar Ultraviolet matahari akan langsung terpancar ke bumi. Sinar UV yang langsung terpapar ke kulit akan menyebabkan kulit terbakar dan warna kulit akan berubah.

Mari bersama berharap Amerika dan NATO bisa menahan diri dan Putin tidak menerima informasi yang salah sehingga dengan gegabah menekan tombol nuklirnya.

Kunci perang dunia ketiga yang bisa menjurus ke perang nuklir ada di tangan Amerika dan NATO.

Sekali lagi mari berharap, perundingan putaran kedua yang sedang terjadi bisa menemui titik terang dan bisa ada kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.

Kita semua tidak menginginkan terjadi perang nuklir yang akan membahayakan kita sendiri. Kiranya Putin bisa memahami ini. Begitu pun Amerika dan Barat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun