Mohon tunggu...
Sutan Dijo
Sutan Dijo Mohon Tunggu... Dosen - Seorang pria

Saya tinggal di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebenaran Mutlak Alkitab: Pengesahan Adikodrati (Supernatural Approval)

3 November 2010   18:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengesahan Adikodrati Alkitab sebagai kebenaran mutlak. Kita tahu dgn rasio kita bahwa Tuhan itu ada, tetapi rasio kita tidak sanggup untuk mengerti siapakah dan bagaimanakah Tuhan itu. Berarti harus Tuhan sendiri yg menyatakan dan menjelaskan dirinya, melalui firmannya.

Di dunia ini banyak kepercayaan atau kitab yg dianggap sebagai kebenaran mutlak, yaitu sebagai perkataan dari Yang Mutlak atau firman Tuhan. Namun bagaimana kita bisa memastikan yg mana dari  kitab2 itu yang memang berasal dari Tuhan?

Memang sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan tidak mungkin nalar kita bisa memahami sepenuhnya kebenaran mutlak ; sehingga dengan demikian rasio kitapun tidak mungkin (secara langsung) dapat menguji dan memastikan dengan sepenuhnya, apakah suatu agama/kitab tertentu tertentu misalnya, berasal dari kebenaran mutlak. Namun adalah suatu kebodohan ( dan sangat berbahaya ) jika kita memutuskan untuk tetap memaksa diri mempercayai sesuatu sebagai kebenaran mutlak walaupun bukti-buktinya tidak cukup meyakinkan bagi rasio kita.

Jika memang nalar kita sebagai manusia yang terbatas tidak mungkin bisa sepenuhnya menyelidiki kebenaran mutlak, karena hanya Tuhan yang bisa, bagaimana mungkin kita memiliki bukti yang cukup meyakinkan sebagai tempat ‘bersandar' bagi nalar kita? Karena kebenaran mutlak itu berada di luar jangkauan kemampuan manusiawi kita maka paling tidak salah satu buktinyapun haruslah sesuatu yang supernatural, sesuatu yang berada di atas kemampuan alamiah manusia untuk melakukannya

Dan ternyata orang-orang  Kristen memiliki hal tersebut. Kitab-kitab Injil mencatat bahwa selama Yesus memberitakan Injil, perkataan-perkataannya disahkan dengan berbagai mukjizat-mukjizat yang menyertainya. Dan sebagaimana Injil diberitakan secara ekstensif dan masif pada waktu itu oleh Yesus di seluruh wilayah Israel, demikian juga mukjizat-mukjizat yang diadakannya.

Para penulis Injil mencatat bahwa kemana saja Yesus pergi selalu diikuti banyak orang yang berbondong-bondong untuk disembuhkan dari segala macam penyakit dan kelemahan. Dan semua orang yang datang kepadanya untuk disembuhkan menjadi sembuh, disembuhkan tanpa kecuali. Orang sakit kusta disembuhkan, orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang tuli mendengar, orang bisa bisa berbicara kembali, dari orang-orang yang kerasukan setan-setan diusir, bahkan orang-orang mati dibangkitkan. Di samping mukjizat-mukjizat penyembuhan para penulis mencatat berbagai mukjizat lainnya, misalnya peristiwa Yesus memberi makan ribuan orang hanya dengan beberapa potong roti saja; mukjizat Yesus mengubah air menjadi anggur; mukjizat Yesus meredakan angin ribut dan gelombang di Danau Galilea.

Tetapi satu mukjizat yang paling puncak dari semuanya itu adalah kebangkitan Yesus sendiri dari kematian. Bahkan sebenarnya peristiwa kebangkitan Yesus ini adalah tiang utama dari iman Kristen, sebagaimana diakui juga oleh Paulus, salah satu murid Yesus yang utama ( yang disebut rasul ),

"...Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia..."

"...Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan..."

Dan meskipun peristiwa kebangkitan Yesus ini  banyak sekali mendapat sanggahan namun Paulus mencatat dalam suratnya kepada orang-orang di Korintus bahwa ada banyak sekali saksi dari peristiwa ini,

"...Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul..."

Klaim atas suatu kebenaran mutlak haruslah mendapat stempel approval dari surga yang berupa mukjizat. Tanpa stempel yang demikian tentu saja klaim-klaim yang semacam itu patut diragukan kebenarannya. Demikian juga klaim sebagai utusan dari Tuhan memerlukan bukti yang semacam itu.

Mukjizat adalah sst yang objektif, artinya peristiwa atau hal tsb tidak bisa dibantah oleh semua orang. Contohnya adalah mukjizat yg dilakukan o/ Musa yg membelah laut merah, terjadi di hadapan jutaan orang. Dmk pula mukjizat2 yg dilakukan Yesus tdk bisa dibantah bahkan oleh para pembencinya sekali pun. Sesuatu yg dianggap mukjizat oleh segolongan orang sedang bagi golongan lain bukan mukjizat artinya itu memang bukan mukjizat.

Dan yang juga sangat penting adalah adanya banyak saksi mata. Semua mukjizat yang dilakukan Yesus dan dilaporkan dalam kitab-kitab Injil. disaksikan oleh banyak sekali saksi mata. Malah sesungguhnya boleh dikatakan seluruh bangsa Israel pada waktu itu adalah saksi dari semua perkataan-perkataan yang diucapkan dan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh Yesus. Dan karena kitab-kitab Injil ditulis pada waktu generasi itu masih ada maka orang harus berpikir seribu kali jika pada waktu itu hendak menambah-nambahkan cerita fiktif kepada peristiwa-peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi, dan kepada ucapan-ucapan yang dikatakan oleh Yesus, sebagaimana tertulis dalam kitab-kitab Injil tersebut.

Barulah setelah generasi para saksi mata ini meninggal muncullah injil-injil lain yang menceritakan perkataan-perkataan dan mukjizat-mukjizat yang tidak tertulis dalam kitab-kitab Injil yang mula-mula dan yang sudah diakui oleh jemaat. Sebagai contoh ada injil-injil dari kelompok kepercayaan tertentu yang disebut kaum Gnostik, yang menambah-nambahkan cerita-cerita mukjizat yang dilakukan oleh Yesus. Misalnya ada dalam injil-injil itu ada cerita-cerita mengenai Yesus yang pada waktu masih bayi sudah bisa berbicara; juga ada cerita bagaimana Yesus menciptakan burung-burung dari tanah liat. (baca buku 'Menguak Injil-Injil Rahasia' karangan Deshi Ramadhani, SJ). Demikian pula sesudah berlalunya jaman para rasul berlalu muncul Basilides, seorang bidah yg ditolak o/ jemaah, menulis bahwa ada seseorang menggantikan tempat Yesus disalib ; dan Yesus menyaksikan semua itu dengan tersenyum!

Injil-injil semacam ini baru muncul setelah jaman generasi para rasul dan para saksi mata sudah berlalu, sesudah semua kitab Perjanjian Baru, yang tetap terpelihara sampai sekarang, ditulis. Tentu saja kitab-kitab injil yang semacam itu ditolak oleh jemaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun